Tunggal, pesuruh sekolah sudah mulai kalap. Setiap hari selalu saja ada anak yang corat-coret di toilet sekolah.
Pernah Tunggal tungguin seharian. Setiap ada anak yang keluar dari toilet, Tunggal langsung masuk dan memeriksa dinding toilet, tapi tak ada coretan.
Pas Tunggal tinggalin kira kira 10 menit karena kebelet boker, tahu tahu di toilet sudah ada tulisan, "Nungguin coretan nih ye?" Siapa yang nggak kesel coba?
Tunggal udah lapor ke guru BK, tapi hasilnya nol. Lapor ke staf kesiswaan, juga tak ada kabar berita nya.
"Apa kabar, Om Tunggal? "
Bunyi salah satu tulisan terakhir yang dihapusnya. Emang cukup di sapu cat satu kuas juga cukup sih. Hanya saja, ini emang masalah kredibilitas dia sebagai penanggungjawab toilet yang dipertaruhkan.
Dari dalam rumah dinas pesuruh, Tunggal membuat lubang kecil untuk ngintip. Tapi, kemudian Tunggal sendiri merasa percuma. Kan gak keliatan juga?
Pengin pasang CCTV, tapi takut dikira suka ngintip toilet. Kan tambah berabe?
Tapi corat-coret di toilet, terus saja berlangsung. Dan Tunggal setiap sore harus menghapusnya.
"Pak, nyari yang suka corat-coret di toilet ya?" kata seorang siswa.
"Iya. Siapa? "