Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Cerpen: Ayahku Seorang Dokter

Diperbarui: 1 April 2020   10:10

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dok pri

Kadang aku kesel juga dengan cerita Bunda tentang ayah.  Kenapa ayah harus melakukan itu semua? Toh, sekarang tak ada yang peduli pada nasib kami sebagai anakmu. 

Kalian pasti masih ingat peristiwa yang terjadi pada tahun 2020 lalu.  Memang sudah sepuluh tahun berlalu. Dan mungkin sudah banyak yang melupakan nya. 

Ada jenis virus baru yang mewabah di seluruh dunia. Berasal dari sebuah kota di Cina, tapi dengan cepat menyebar ke seluruh dunia. Dan dunia pun gempar karena kematian manusia akibat virus ini berlipat setiap harinya. 

Juga di Indonesia. Walaupun aku waktu itu baru berusia 5 tahun, aku tahu persis bagaimana bahayanya virus tersebut.  Sekolah sekolah diliburkan.  Juga semua orang yang tadinya bekerja di kantor, harus bekerja di rumah.  Kalau tak salah namanya Wfh, work from home. 

Ayahku justru tak pulang pulang.  Kata Bunda, ayah memang berbeda. Ayah tak bisa bekerja dari rumah seperti orang lain.  Karena ayahku seorang dokter. Dia harus bekerja di rumah sakit. Bahkttak boleh pulang. 

"Sebentar saja tak boleh, Bunda? " tanyaku. 

"Iya. Dede juga kangen ayah, " tambah adikku. 

Bunda tak langsung menjawab. Kepala ku dan kepala adikku diusapnya penuh haru. 

"Nanti Bunda bilangin ayah, ya? " kulihat Bunda menangis. Tak seperti biasanya. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline