Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Senangnya Dapat Centang Biru

Diperbarui: 14 Desember 2019   06:38

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Sudah hampir sepuluh tahun, saya menjadi warganet Kompasiana.  Sudah melihat geliat yang terus menggelora dalam sejarah perjalanan Kompasiana. Ada pahit getir yang melingkupi perjalanan itu. Ada juga rona indah perjalanan yang tak mungkin terlupakan. 

Sebagai seorang warga, saya terus mencoba untuk menjadi warga Kompasiana yang baik. Segala aturan selalu dijadikan patokan. Tetap saja, ada tulisan yang dihapus hanya karena ditakutkan akan menimbulkan masalah hukum. Tak apalah. Walau sakitnya ada di sini! Sambil nunjuk jidat. 

Kesan paling terus mendekam dalam ingatan adalah waktu dapat voucher pembelian buku di Gramedia. Namanya tukang nulis, pasti tukang baca juga. Tukang baca dikasih voucher buat beli buku itu rasanyaaaaa, gimana, gitu. 

Teman juga sudah tak terhitung. Untuk menyebut beberapa nama saja, seperti Bang Duo Zulfikar, Om Jay (sekarang sepertinya jarang nulis lagi, tapi mudah mudahan ke depan, guru hebat ini menulis kembali), Mas Ganendra yang aktif banget. Dan tak terlupa para fiksianer yang ada RTC. 

Harapan mendapatkan centang biru sudah lama mengendap di dada. Tapi syaratnya lumayan berat. Terutama untuk syarat konsisten menulis di satu bidang.  Walaupun aku guru, aku hobi menulis apa saja, kadang nulis politik, nulis lingkungan, nulis fiksi, bahkan nulis edukasi cuma kadang kadang doang. 

Hasrat menulis ku kadang tak terbendung, kapan saja, di mana saja, tentang apa saja. Dan kadang-kadang menulis hanya untuk mengeluarkan sesuatu yang mengganggu di otak. Kalau kemudian, beberapa kali, dapat gopay dari Kompasiana, ya, alhamdulillah juga. Ketika dapat gopay, aku pameran ke anak. Dan anakku yang sudah mulai suka menulis agak tertarik, walaupun belum berani untuk menjadi warga Kompasiana. Mudah mudahan sebentar lagi, saat jadi mahasiswa, dia akan berani. 

Mendapatkan centang biru tentu bukan prestasi. Akan tetapi, centang biru itu sebuah penghargaan. Walaupun tak tahu persis, penghargaan atas apa? 

Semoga, dengan centang biru ini, saya bisa semakin rajin menulis di Kompasiana dan tetap menjadi warga yang baik. 

Amin




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline