Ramadan baru saja meninggalkan kita. Dan tahun depan akan kembali lagi bersama kita. Pertanyaan nya, apakah Ramadan hanya sebuah rutinitas belaka?
Sebodoh bodoh nya manusia adalah mereka yang tak bisa memperoleh makna dari setiap peristiwa yang dilaluinya.
Hidup ini seperti sungai yang mengalir. Air yang mengalir di sebuah sungai, bukan lah air yang sama. Setelah lewat maka akan disusul oleh air yang baru.
Ramadan akan dan pergi. Kemudian, setahun lagi akan datang Ramadan, tapi bukan Ramadan yang sama. Ramadan yang datang adalah Ramadan yang baru. Sebagaimana air di sungai tadi.
Apa yang membedakan satu Ramadan dengan Ramadan yang lainnya?
Makna. Pemberian makna oleh kita yang membuat Ramadan akan selalu menjadi Ramadan yang baru.
Apa yang dapat kita peroleh dalam setiap Ramadan akan menjadi Ramadan yang termaknai.
Ramadan tahun ini, saya makna sebagai Ramadan tafsir. Karena di dalam Ramadan tahun ini, saya mencoba menggali lebih dalam tafsir ayat ayat Al-Quran.
Selama ini, saya baru bisa mengeja huruf huruf dalam al Qur'an. Baru membunyikan huruf huruf itu.
Tahun ini mencoba melakukan sesuatu yang lebih dalam. Mencari inti sebuah pesan. Menukik ke makna setiap kata dalam kitab suci tersebut.
Tidak mudah. Karena ayat ayat Al-Quran bukan hanya sekedar perintah dan cerita cerita. Al-Quran juga sebuah karya yang benar benar nyastra tingkat tinggi.