"Mas, THR sudah turun, " kata istri saya.
Saya diam saja. Tapi dalam hati senang nya alang kepalang. Anak anak bisa membeli baju atau sendal baru. Aku juga. Istriku juga.
"Kapan beli baju anak anak? " tanyaku.
"Besok bisa. Besok kan libur? " jawab istriku.
Di wajah istriku ada sesuatu yang ingin disampaikan, tapi sepertinya dia ragu menyampaikan nya.
"Ada apa? "
"Gak ada apa-apa. "
"Aku udah hafal dengan raut wajah mu, " kataku agak mendesak.
"Begini, Mas. Perasaan kita belum pernah ngasih THR ke ibu. Kalau tahun ini anak anak saja yang beli baju. Kita tidak usah. Biar uangnya kita berikan sebagai THR untuk ibu? " usul istriku.
Aku terbelalak mendengar usul istriku. Tidak menyangka istriku akan usul seperti itu.