Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Mereka Kehilangan Otaknya

Diperbarui: 18 Mei 2019   13:00

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Daya kritis itu penting. 

Guru sendiri harus terus didorong untuk menu mbuh kembangkan sikap kritis perserta didiknya.  Dulu, guru lebih menitikberatkan hafalan.   Dalam pelajaran matematika misalnya.  Begitu banyak rumus dihafal seorang siswa, tanpa si siswa sendiri tahu manfaat dari rumus yang dihafalkan nya tersebut. 

Bersikap kritis semakin penting dalam kehidupan yang dipenuhi aneka kebohongan.   Bahkan, agama pun dibuat sebagai bungkus kebohongan semata. 

Agama yang membungkus kebohongan dilakukan oleh mereka berjubah.  Semakin membuat mereka yang tidak kritis terpesona dan menganggap kebohongan itu sebagai ajaran agama. 

Kebusukan apa pun akan diterima sebagai kebenaran ketika agama dijadikan bungkus nya.   Mereka tahu itu.  Dan memanfaatkan nya untuk kepentingan sendiri.  Jahad, emang. 

akan beda jika kebohongan itu menghampiri orang yang bersikap kritis.   Dan kekritisanya akan menolong dari jebakan kebohongan para pembual berjubah. 

Mereka kalah.  Lalu membungkus kekalahannya dengan menuduh pihak lain curang.   Ketika mereka tak bisa menemukan kecurangan itu,  maka tuduhan dibelokkan ke alamat wasit.   Padahal semua orang tahu,  siapa yang mengangkat wasit. 

Hanya kekalahan yang telah membuat otak mereka dibuang.   Mereka berhasil menipu diri sendiri.  Bukan orang orang kritis.   Mereka bergembira sendiri. 

Seperti orang yang kehilangan otak nya.   Mereka tak menyangka jika kebohongan yang dibuatnya justru menjadi bumerang bagi mereka sendiri. 

Tanggal 22Mei mereka tahu pasti kalah.  Tapi tetap saja dungu.  Mencipta narasi narasi tak berdasar hanya untuk konsumsi kalangan sendiri. 

Kerusuhan bisa saja terjadi.   Karena kenekatan mereka yang otak nya sudah digadaikan.   Lebih mudah menghadapi manusia kritis daripada menghadapi manusia tak berotak.   Lebih binatang dari binatang. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline