Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Membaca Islam Jangan Memakai Kacamata FPI

Diperbarui: 11 Mei 2019   16:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Islam hadir di negeri ini tidak dengan perang.  Berbeda dengan Islam di negara negara Timur Tengah. 

Gen damai dalam Islam Indonesia yang selama ini mendapat pujian dari negara lain.   Islam wasathiyah menjadi ciri paling khas di negeri ini. 

Pola penyebaran Islam model Wali Sanga tidak mengubah budaya yang sudah ada. Nilai nilai Islam masuk ke dalam budaya asli. 

Islam yang ada hanyalah Islam yang ramah. 

Lalu,  kekalahan dunia Islam seperti kekalahan Turki Utsmani,  membuat pedih hati umat Islam.   Apalagi kemudian hampir seluruh negara Islam jatuh menjadi negara jajahan. 

Kemarahan akibat kekalahan itu muncul dan membakar.   Tema berikutnya adalah kebangkitan Islam. 

NU dan Muhammadiyah menjadi organisasi kemasyarakatan Islam terbesar di negeri ini.   Jika dia organisasi ini berada dalam Islam wasathiyah, maka negeri ini akan tetap aman dan nyaman. 

Akan tetapi, kemudian muncul organisasi kemasyarakatan berbasis Islam baru pascareformasi.   Dan geliat baru ini bisa dikatakan lebih bersifat politis.   Parpol baru dengan mengatasnamakan Islam bak cendawan di musim hujan. 

Parpol PKS dan PBB dan dirujuk untuk hal ini.   PPP sendiri seperti bingung.   Sementara PKB dan PAN,  walau berbasis agama tapi rasa nasionalisme lebih kentara. 

Dan FPI seperti ormas rasa parpol.   Nuansa politis nya lebih terasa. Sehingga aktivitas politis lebih terlihat oleh masyarakat. 

Dan pola prilaku FPI tidak lagi seperti NU dan Muhammadiyah.   Sikap keras terhadap "yang lain" Sangat menonjol.  Sehingga mudah terjadi benturan. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline