Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Ngaji Pasaran di Pesantren

Diperbarui: 9 Mei 2019   17:50

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Untuk Ramadan. Sumber ilustrasi: PAXELS

Setiap bulan Ramadan tiba,  selalu datang santri santri baru.   Mereka memang sengaja datang khusus mengaji di bulan Ramadan.  Sering disebut santri kalong. 

Jika Ramadan tiba,  ngaji rutin memang ditiadakan.   Gantinya,  muncul pengajian pengajian pasaran. 

Setiap Kyai membedah kitab yang berbeda beda.   Kadang dalam waktu yang sama,  ada beberapa kitab di kaji.   Kita sebagai santri,  tinggal memilih mau ikut pengajian apa dengan Kyai siapa. 

Pesantren sendiri terkadang bukan satu lembaga, tapi sebuah kompleks.  Di dalamnya ada beberapa pesantren yang mandiri dalam pengelolaan nya. 

Hanya saja,  pada saat Ramadan dan pengajian pasaran,  santri bebas memilih di pesantren mana dia akan ikut pengajian.   Misalnya,  si Ahmad yang tinggal di Pesantren Futuhiyyah,  boleh mengaji kitab di pesantren Al Mubarok.  Demikian juga sebaliknya,  si Zaki yang tinggal di Pesantren Al Mubarok bisa ikut pengajian di Pesantren Futuhiyyah. 

Jenis kitab yang dikaji juga beraneka.   Ada kitab fiqh,  ada kitab semacam filsafat,  dan lainnya. 

Santri yang ikut bukan hanya santri mukim tapi juga santri dadakan yang datang khusus di bulan Ramadan.   Mereka biasanya juga sudah bekerja sebagai petani atau bahkan ustadz di kampung nya. 

Sehingga,  walaupun sebagian santri mukim sudah pulang,  tetapi trtap ramai karena  datang santri dadakan. Mereka juga rata rata langsung akrab.   Masak untuk berbuka dan sahur dilakukan bersama. 

Pesantren akan benar-benar sepi,  jika pengajian pengajian pasaran Ramadan sudah mulai pada khatam.  Baik santri mukim maupun santri kalong akan pulang ke kampung masing-masing.   Waktunya,  biasanya dia hari menjelang lebaran. 

Jadi,  kangen jadi santri lagi. 




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline