Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Oportunisme Demokrat?

Diperbarui: 6 Mei 2019   21:08

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Kunjungan AHY ke Istana benar benar menohok capres 02.  Bahkan saking emosi nya,  kunjungan menjenguk ibu Ani pun ditunda atau mungkin malah dibatalkan. 

Kemarahan terhadap Demokrat sudah terasa saat Amin Rais menyindir nya sebagai sikap abu abu.   Sindiran yang cukup keras dari seorang Amin Rais wajar saat mereka merasa kerja Demokrat kurang maksimal. 

Sikap AHY menemui Jokowi bahkan dianggap sebagai telikungan di saat,  mereka merasa kekalahan sudah di depan mata.   Dan napsu menang mereka sudah tak tertahan lagi sehingga apa pun seakan dihalalkan nya. 

Kalau membaca tweeter,  saya malah ngeri sekali membaca komentar pendukung capres 02 yang merasa dikhianati AHY dan Demokrat nya. 

Benarkah Demokrat oportunis sebagaimana tuduhan mereka? 

Seorang SBY,  yang sudah selama dua periode menduduki kursi di gedung Medan Merdeka Utara,  jelas orang yang paham dan sangat mencintai negara ini.  Apalagi latar belakang militer yang sudah diemban nya mulai dari bawah hingga jendral. 

SBY melihat kelakuan BPN sudah tidak rasional.   Politik tak bisa dibuat mati matian.   Politik justru sebuah seni untuk mencari kompromi jalan terbaik untuk negeri ini. 

Jika BPN menutup dialog dengan Jokowi maka yang berbahaya adalah masa depan negara.   Pertaruhan nya terlalu besar. 

Sebagai seorang negarawan,  SBY masih menganggap dialog sebagai solusi terbaik.   Persaingan menuju kursi presiden cukup pada saat kampanye.   Seusai pemilihan,  semua harus kembali lagi.   Tidak boleh keterbelahan pada saat kampanye malah dipelihara dan dipupuk. 

Ide ide gila yang didengungkan pendukung 02 juga membuat jiwa negarawan SBY bangkit.   Tidak ada people power untuk menyelesaikan masalah.   Hanya manusia gila yang menggagas hal demikian. 

Sayang,  capres 02 kurang mempercayai hubungan hubungan resmi seperti antarpartai.  Hubungan justru erat sama orang orang nonpartai yang justru membawa misinya sendiri. 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline