Yang penting menyenangkan. Yang penting memukau. Itulah kata-kata yang menyelimuti hati kami selama tiga hari ini. Mulai Selasa, 4 September hingga Kamis, 6 September 2018, kami memang sedang mengikuti bimbingan teknis untuk para calon Duta Rumah Belajar tingkat Provinsi DKI Jakarta untuk tahun 2018.
Penyelenggara bimbingan dilakukan oleh Pustekom, Kemendikbud. Dibantu oleh Pusdatikom DKI Jakarta. Pemateri sendiri diisi oleh Bu Ika dan Bu Mutia.
Bu Ika lebih banyak mengisi tentang sumber belajar di Portal Rumah Belajar. Bagaimana membuat media pembelajarn yang menarik agar peserta didik bisa diam "tak bicara" karena materi-materi pembelajaran yang lebih menarik dibanding PUBG atau Mobil Legend.
Kami dibimbing pembuatan sumber belajar dengan telaten. Mulai dari A hingga Z. Kami diberi tugas kelompok membuat konten sumber belajar hingga sepulang bimtek kami bisa mendiri membuat sumber-sumber belajar yang okay tersebut.
Bu Mutia sendiri membimbing kami dalam pengelolaan Kelas Maya. Selama ini memang kita sudah melakukan kegiatan online di awal pembelajaran (maksudnya, ketika peserta didik baru pertama kali datang ke sekolah untuk PPDB).
Kita juga sudah melakukan secara online untuk proses kegiatan terakhir di sekolah berupaya UNBK (Ujian Nasional Berbasis Komputer). Tapi, kita masih bolong di tengah karena kita belum melakukan proses belajar secara online. Sebagaimana dikemukan oleh Pak Gatot dalam sambutan pembukaan acara bimtek calon DRB.
Ruang bolong saat pelaksaan pembelajaran itulah yang sekarang dicoba untuk dirajut oleh Pustekom melalui pelatihan-pelatihan di seluruh provinsi di negeri tercinta ini. Dari Aceh hingga Papua. Ribuan guru terlibat di dalamnya. Dan pada akhirnya nanti, akan muncul ribuan konten belajar yang bisa dimanfaatkan secara maksimal oleh guru-guru dalam proses pembelajaran di kelas.
Calon DRB di DKI Jakarta, juga di provinsi-provinsi lainnya, sudah melewati 2 tahapan seleksi. Bimtek yang sekarang dilakukan di Jakarta, tepatnya di Hotel Sofyan, yang terletak di Jalan Cut Mutia Menteng ini, merupakan tahap seleksi ketiga untuk nantinya dipilih Duta Rumah Belajar wakil DKI di tingkat nasional.
Bapak Wildan dari SMP Negeri 145 Jakarta merupakan salah satu peserta dengan semangat tinggi dan pantang menyerah. Guru yang berbadan melebihi rata-rata ini, bisa duduk seharian dengan tenang di depn komputernya hanya untuk membuat karya media pembelajaran yang mampu mengalihkan anak-anak dari "mobil legend" dan PUBG.
Wajah semangat juga terlihat di wajah BU Hartati. Guru SMP Negeri 105 Jakarta Barat ini juga semangat mengikuti kegiatan. Segala tugas dilahapnya dengan sempurna. Tak ada kata menyerah. Usahanya patut diacungi jempol.
Dua orang itu hanyalah contoh alangkah memukaunya bimtek calon DRB Provinsi DKI Jakarta yang akan segera berakhir besok. Masih ada nama-nama, seperti Farizal, Cecep, Fauzie, Ary, Nursaida, Suryana, Afrianto, Indriyani, Ayu, Yasser, dan tak mungkin disebutkan semuanya kayak lagi presentasi kehadiran siswa saja.