Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

3 Hati dalam Gelas (11)

Diperbarui: 22 Maret 2016   14:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[

"Ra, kamu sayang sama ayahmu?" tanya Diah.

"Kenapa bunda tanya?"

"Karena bunda tidak pernah merasa sayang sama bapak.  Bunda memanggilnya bapak," jelas Diah.

"Bunda mimpi tentang bapak?"

"Iya.  Sering ingatan-ingatan masa lalu bunda muncul dalam mimpi.  Mungkin ada yang masih mengganjal di hati bunda.  Selama ini bunda memang hanya menyimpannya sendiri.  Kalau bunda berbagi cerita tentang bapak kepada orang lain, mungkin bunda akan terhindar dari mimpi-mimpi masa lalu bunda."

"Kalau begitu, kenapa bunda tidak ceritakan sama Rara.  Rara akan pegang rahasia ini," kata Rara sambil memeluk Diah.

"Bapak dulu menginginkan anak laki-laki.  Ingin sekali.  Sehingga saat lahir anak laki-laki dari rahim ibu, bapak sangat bahagia sekali.  Tapi, kebahagian itu tak bertahan lama.  Karena kakak laki-laki bunda itu ternyata buta.  Mendapatkan anak laki-lakinya buta, bapak marah.  Marah kepada ibu, marah kepada dirinya sendiri, juga marah kepada anak bayi yang tak tahu apa-apa itu."

Rara merasakan kesedihan itu.

"Bapak yang marah, kemudian menyusun sebuah rencana busuk.  Kakak bunda yang masih bayi itu dibawa bapak ke panti dan diserahkan ke sana.  Ibu tak tahu panti tempat kakak dititipkan.  Dan ibu tak berani melawan bapak yang sedang marah.  Ibu hanya bisa menangis.  Sambil berharap akan lahir bayi laki-laki dari rahimnya sehingga bapak akan senang."

Diah menarik nafas.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline