Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Ketika Hujan Memilih Pergi

Diperbarui: 4 Juli 2015   09:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

kamu boleh pergi
sesuka hatimu

pada malam
pernah ada bayang
entah

lalu kamu menangis
dalam pelukan rindu
lampau

ketika hujan tak lagi mampu mengirimkan
senyum bocah yang lincah menari
mengukir mimpi
yang mati saat kelahiran keduanya

Sepuluh gajah mungkin tak akan mampu
memburu hasrat yang kau dapat
dari serpihan hidup diujung waktu
yang seperti keliru mengeja sejarah
lalu terpuruk di jalan dekat mesjid
karena lupa segala doa
bahkan jalan pulang seperti hutan belantara
penuh ranjau tentara yang kehilangan satu kaki hati

Ibu
masih ada simpuhku di lebaran kali ini?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline