Lihat ke Halaman Asli

Mochamad Syafei

TERVERIFIKASI

Menerobos Masa Depan

Percakapan Dua Intel dan Seiblis Iblis

Diperbarui: 17 Juni 2015   08:41

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Malam sudah penuh.  Bulan menggantung kesepian.  Sinarnya malu-malu menyapu kepala botak dua laki-laki yang menekuni profesi sebagai intel.  Wajahnya tampak lusuh.  Asap rokok dihembuskan dengan sura desah nafas yang mencerminkan galau pikiran.

Intel 1 : Kamu apakan laki-laki itu? (Ada gusar yang ditekan)

Intel 2 : Laki-laki yang merasa dirinya pahlawan? (Terusik.  Tak senang)

Intel 1 : Iya.

Intel 1 : Aku bentak.

Intel 2 : Katanya mati setelah kamu bentak.  (Batuk-batuk ejekan)

Intel 2 : Pura-pura.

Intel 1 : Sekarang?

Intel 2 : Sudah mulai teriak ke mana-mana kalau dia pahlawan.  (Mengganti rokok yang masih setengah)

Intel 1 bangun.  Melihat-lihat sekitar.  Menyorotkan senternya.  Gubrak.  Ada batang pohon jatuh.  Intel 1 loncat.  Menginjak kodok atau sejenis kodok dan loncat lagi lebih tinggi.  Inbtel 2 tertawa terbahak.  Hingga kacamatanya terbuka.  Malu-malu intel 2 membetulkan kacamata.

Intel 1 : Ada yang mengintai kita.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline