Lihat ke Halaman Asli

Hubungan Teori Sosiologi Komunikasi dengan Sejarah Singkat Jenderal Besar TNI AH Nasution

Diperbarui: 6 Juli 2024   18:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Abdul Haris Nasution, juga dikenal sebagai Jenderal A.H. Nasution, adalah seorang politikus dan jenderal terhormat yang lahir di Desa Hutapungkut, Kotanopan, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, pada 3 Desember 1918. Nama lengkapnya adalah Abdul Haris Nasution, dan dia berasal dari keluarga Batak Muslim. Buku Nasution, "Strategi Perang Gerilya", yang diterjemahkan ke berbagai bahasa dan menjadi buku wajib akademi militer di banyak negara, dikenal sebagai pencipta dasar perang gerilya dalam perang melawan penjajahan Belanda. Meskipun dia pernah dikritik karena mengusulkan Dwi Fungsi ABRI, jasa besarnya tidak dapat dipisahkan dari perjuangan mempertahankan kemerdekaan Indonesia hingga masa Orde Baru.

Partai Komunis Indonesia (PKI) mencoba melakukan kudeta pada tahun 1965. Rumah Nasution diserang, dan putrinya meninggal. Namun, dia berhasil melarikan diri dengan memanjat dinding dan bersembunyi di rumah duta besar Irak. Dia diangkat sebagai Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat Sementara dan membantu Presiden Soeharto dalam gejolak politik berikutnya. Dia digulingkan dari kekuasaan pada tahun 1971 karena konflik dengan Soeharto, yang menganggapnya sebagai rival. Setelah dipecat dari kekuasaan, Nasution berubah menjadi lawan politik pemerintahan Orde Baru Soeharto. Namun, pada 1990-an, dia dan Soeharto mulai mencapai kesepakatan. Setelah mengalami strok dan koma, ia meninggal dunia di Jakarta pada 6 September 2000. Di Taman Makam Pahlawan Kalibata, jenazahnya dimakamkan.

Masalah ini erat kaitannya dengan Teori Konflik oleh Karl Marx yang dimana salah satu perspektif dalam sosiologi dan psikologi sosial yang berpendapat bahwa perubahan sosial yang terjadi disebabkan oleh konflik. Disitu dijelaskan A.H. Nasution setelah mengalami konflik dengan Soeharto, Nasution kemudian berubah menjadi lawan politik pemerintahan Orde Baru Soeharto. Kemudian, Nasution dan Soeharto mulai mencapai kesepakatan untuk berdamai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline