Sebagian orang mengidentikan motor besar dengan orang-orang berbadan besar, minum-minuman beralkohol, tatto di sekujur tubuh dll yang berbau negatif, tidak sedikit pula orang-orang di Indonesia khususnya mengimpretasikan semua hal tentang motor terutama motor besar dengan kekerasan. Menariknya meski mendapat stigma buruk dari sebagian orang, mimpi untuk memiliki motor besar atau setidaknya menjajal motor besar tertanam dibenak banyak orang. Apa sebenarnya yang disebut dengan motor besar? [caption id="attachment_217670" align="alignright" width="300" caption="Harley-Davidson seri Sportster Forty-Eight dengan kapasitas mesin 1200cc"][/caption] Definisi motor besar atau biasa disebut dengan moge (motor gede) sendiri sebenarnya adalah motor dengan klasifikasi 600cc atau lebih. Tetapi dimasyarakat awam klasifikasi moge adalah motor Chopper atau yang lebih dikenal motor bermerk Harley Davidson, kendati pada dasarnya pabrikan besar lain seperti BMW, Honda, Suzuki juga mengeluarkan motor dengan kapasitas setara atau lebih dengan Harley-Davidson, tetapi jajaran motor tersebut lebih sering disebut dengan motor balap atau superbike ketibang moge. Jadi sebenarnya ada salahnya juga jika moge hanya diidentikan dengan satu merek motor tertentu. Trend moge sendiri berkembang secara mandiri digolongan atas masyarakat Indonesia, yah, hal itu dapat sangat dimaklumi, karena harga satu moge bisa setara dengan harga satu buah rumah ukuran sedang di pinggiran Jakarta, sebagai gambaran, satu unit Harley-Davidson tipe Eagle Road King dibanderol dengan harga Rp625.000.000,00. Angka yang cukup mencengangkan bukan? Belum lagi biaya yang harus dikeluarkan rider moge untuk perawatan motornya. Sekali perawatan satu unit Harley-Davidson seperti ganti oli dan check-up lainnya dibutuhkan biaya kurang lebih Rp2 juta sampai Rp3 juta. Biaya peraawatan seperti ini biasanya sudah tidak dipikirkan lagi oleh pengguna Harley. Meskipun dibanderol dengan harga selangit, peminat motor Harley bisa dibilang cukup tinggi untuk ukuran negara berkembang seperti Indonesia. Eksklusifitas dan segmentasi yang jelas dari penunggang moge khususnya Harley bisa jadi adalah hal yang paling diburu, dapat dipastikan mereka yang sudah memiliki Harley adalah orang dengan sudah mencapai financial freedom, tanpa mengesampingkan pertimbangan hoby, cita-cita dll. [caption id="attachment_217669" align="alignleft" width="300" caption="Konvoi motor besar Harley-Davidson"]
[/caption] Menariknya, para biker Harley yang sudah tergabung kedalam groupnya masing-masing selalu mengedepankan safety riding, ketibang kebut-kebutan dijalan, hal ini perlu diapresiasi, karena melaju kencang dijalan dengan motor berkapasitas 1600cc adalah yang tidak sulit bagi pemilik motor Harley. Sangat sulit sekali ditemukan pengguna Harley di jalan yang melintas tanpa menggunakan pelindung kepala, atau jika dalam kegiatan riding atau konvoi, tampil full gear, mengenakan seluruh perlengkapan berkendara adalah hal yang diwajibkan. Juga tidak sedikit hal positif yang sudah dilakukan grup moge Harley yang belum banyak terekspose khalayak luas. Lalu, apa masih ada alasan mengidentikan motor besar dengan kekerasan?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H