Topik utama pembahasan pada Tulisan ini adalah tentang Dunia yang tidak semua orang pernah merasakannya, Dimana dunia tersebut sangat dekat dengan kita, tetapi kita tidak bisa Memasukinya begitu saja, karena harga yang harus dibayar bisa saja sangat tinggi, bahkan bisa saja melebihi dari apa yang bisa ktia bayar, Tidak... ini bukan tentang makhluk halus, tetapi tentang Manusia yang melakukan segalanya demi mencapai keinginan sesaatnya. Konflik dalam Novel Re:Perempuan karya Maman Suherman ini sangat mendalam jika melihat dari segi Psikologisnya, dimana setiap karakter memiliki ceritanya masing-masing.
Guna mengenal lebih jauh tentang tokoh-tokoh yang ada didalam Novel ini, akan saya tuliskan nama tokoh-tokoh yang menurut saya layak untuk kita bahas.
Re:/Rere : Tokoh Utama Wanita. Memiliki masalah mental, Terpaksa menjadi pekerja Seks dibawah tekanan, dan menjadi Korban KDRT dalam keluarganya.
Herman : Tokoh Utama Pria. Seorang mahasiswa Kriminologi yang yang sedang mencari bahan-bahan Skripsinya "Dunia Malam"
Mami Lani : Seorang miyabi/Germo terpandang, memiliki kuasa atas uang, daerah dan hidup para pekerja-pekerjanya
Sinta : Salah satu pelacur yang meninggal karena kecelakaan.
Nona : Salah satu Pelacur yang Melacur secara bebas, melacur sejak dibawah umur (15) tidak peduli pelanggannya berkelamin apa (Heteroseksual), dan pengguna obat-obatan terlarang.
Menelisik lebih dalam, saya akan menggunakan Teori-teori yang didalamnya harus menjelaskan tentang Perempuan, dan Psikologis ada Teori milik Simone De Beauvoir yang dimana menjelaskan secara mendalam mengenai Perempuan atau Feminism, dan yang satunya lagi adalah Teori Psikoanalisis milik Sigmund Freud yang membahas tentang id,ego, dan super ego dalam karya sastra.
- Kebutuhan akan kebebasan
Jika mendapati dari tulisan diatas, kalian pasti mengira bahwa mereka adalah orang-orang yang terlalu bebas sehingga mereka bisa melakukan hal-hal yang tak lazim seperti itu. Sayangnya tidak... Faktanya banyak wanita yang mendapati dirinya terkurung, dipenjara oleh orang tuanya. tidak diperbolehkan mengikuti kegiatan ini itulah, tidak pernah diberikan kesempatan untuk melakukan sesuatu, semuanya serba terbatasi, Tokoh Re: adalah contoh dari kegagalan ajaran tersebut, dimana ia menjadi seorang Wanita yang Liar dan tidak terkendali.
Berbanding terbalik dengan apa yang disampaikan oleh Beauvoir dalam bukunya The second Sex, disana ia memberikan pemahaman bahwa Perempuan harus bisa mengenali dirinya sendiri, Perjalanan mencari Eksistensi tersebut bisa dari mempertanyakan keberadaan, mengenali sekitar, dan Menciptakan potensi diri, Sehingga kebebasan tersebut dapat diraih.
- Rusaknya dunia alam bawah sadar
Novel Re: dan Perempuan karya Maman Suherman ini sebenarnya bukan hanya sekedar membahas kelamnya Dunia malam, Tetapi juga membahas tentang alam bawah sadar seseorang, menjadi seorang "Herman" dalam Novel ini sebenarnya bukanlah hal yang mudah, dimana ia harus berurusan dengan ancaman, Perundungan non Verbal, dan Rasa cinta yang merepotkan, Bukan tidak mungkin memang, tapi hampir Mustahil.
dalam BAB 6 yang berjudul Menelusuri, ketika Herman menyadari bahwa tugas akhir miliknya di prodi Kriminologi harus segera diselesaikan, ia mulai menelusuri Dunia malam lebih jauh lagi, sehingga bertemu wanita-wanita yang seperti nona, yang menjadi korban cuci otak dan obat-obatan, mereka yang mengira bahwa mererka telah bebas tetapi malah terperangkap dalam ruang lingkup yang lebih kejam bernama Pelacuran, dimana mereka akan ditangkap oleh Perempuan kejam seperti Mami lani, Diperah dimanfaatkan seperti Re:, dan Dibuang ketika ingin kabur seperti Sinta.
Jika melihat dari apa yang disampaikan oleh Sigmund Freud maka kita harus membagi id, ego, dan super ego dari beberapa karakter. id adalah apa yang seseorang inginkan, tanpa mempedulikan Logika, Re: sangat menginginkan Kedamaian dan Kebebasan, Jika tanpa memikirkan Logika, maka yang ia harus lakukan adalah membunuh siapapun yang menghalanginya. Ego adalah Realitisme Manusia, Herman adalah orang awam disini, sehingga demi mendapatkan Data untuk tugas akhir miliknya, ia harus mendekati seseorang yang memang berhubungan dengan dunia malam, Rere. Super Ego adalah Penghalang Ego, demi menjaga kemanusiaan, atau lebih seringnya kita dengar "Moral", Didalam Novel ini, Hampir semua tokoh sudah mengorbankan Moralnya demi kesenangan, tetapi tidak untuk kedua karakter utama kita, Rere dan Herman, yang pada akhirnya membuat mereka berakhir mengenaskan.
Kesimpulan
Masing-masing tokoh yang diceritakan dalam Novel Re: dan Perempuan sebenarnya memiliki peranan tersembunyi, dari Tokoh utama wanita Rere, Jika dilihat dari Teori Psikoanalisis milik Sigmund Freud, maka ia harus menjaga Kewarasannya dengan "Bermimpi" meskipun hal tersebut tidak mungkin ia dapatkan, Herman yang harus "Bertahan" dan hanya memandang dari dekat tanpa bisa berbuat apa-apa, dan berakhir menyerah.