Lihat ke Halaman Asli

M Iqbal M

Art Consciousness, Writter, and Design Illustrator.

Menilai, Terpenuhi, Kembali Mengarungi

Diperbarui: 19 Januari 2021   17:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Oleh: M.Iqbal.M

Yang usang nan militan telah berganti.
Meragu terhadap dunia yang dapat berubah dengan sekejap memindah jari.
Menenteng arti namun tetap terkebiri.
Terasing ditengah para kerumun yang tak kunjung mencecapi.

Waktu itu, relung altruis berputar tanpa henti.
Hingga sama sekali tak peduli dengan roh diri.
Oh.. Betapa megahnya menjadi askestis yang berani.
Hanya bermodal spontan kebajikan tanpa cemas akan konsekuensi duka yang datang diesok hari.

Tapi, siapa yang mampu melanjutkan atau mengulangi ?.
Kini, aku pun beralih tak menyanggupi.
Terdorong oleh titik yang berbalik menggenggam kunci.
Seperti halnya mengisi madu yang telah cukup terpenuhi.

Bukan berarti cahaya telah tertutupi.
Melainkan, aku yang telah melampaui dengan menyatu pada matahari.
Memilih bertapa diantara percikan api.
Sembari merangkul awal dan akhir yang menusuki.
Bergegas sekaligus berhati-hati dalam menjejaki tinggi rendahnya notasi.
Tetap kembali mengarungi walau badai tak pernah berpihak pada sampan yang melaju melintasi.

Kediri, 8 September 2020.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline