Lihat ke Halaman Asli

Clotehan Nawak

Mahasiswa PPG Prajab Gelombang 2 2024

Telah Habis Masanya

Diperbarui: 22 November 2024   06:01

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Kini genap usianya ke 90 tahun, begitu pula genap sudah tahun ke 20 derita yang harus dijalani pria paruh baya bernama Joyo atau akrab dipanggil dengan Mbah Joyo, karena satu diantara orang-orang yang yang paling tua di desa itu.

Derita penyakit stroke yang telah berpuluh-puluh tahun, yang tak kunjung sembuh bukan berarti tidak adanya usaha yang dilakukan melainkan telah segala cara dan berbagai penjuru rumah sakit maupun media terapi telah dikunjungi, namun hasilnya sampai saat ini ini masih nihil. Melihat dari derita yang cukup lama dialami oleh Mbah Joyo tak menunjukkan adanya perubahan dari tubuh yang kurus, tapi melainkan dengan badan yang tetap besar ideal seperti orang umuran 30-an. Setiap hari bisa makan 3 sampai 4 kali dengan porsi besar. Dan akan tidak mau makan jika dirasa tidak enak, jadi setiap hari Mbah Joyo makan dengan lauk ikan,ayam,Bahkan kerap kali membanting piring dan menumpahkan makanannya.

Terdengar suara pecahan piring "tarrr..... Tarrrr.... Tarrrr...."

Dan disambut lagi gedoran "duakkk....duakkk..... duakkk..."

           seperti orang memalu sebuah kayu yang tak lain pukulan tongkat ke meja yang dilakukan oleh Mbak Joyo. Dengan suara suara yang sangat keras sekali hingga terdengar sampai kerumah tetangga di belakang rumah. Bertepatan dengan mbok Nang yang ketika itu bercengkrama di situ.

Mbok Nang : " Tak pulang dulu yaa ndok, mbahmu sudah    manggil-manggil itu loo..."

Bu Sri : "oooo iya mbok, cepat lihat sana,ada apa itu Mbah Joyo,mau minta apa!"

Mbok Nang segera pulang meninggalkan rumah yang tak lain tetangga yang sudah dianggap seperti anak sendiri, karena sudah berpuluh tahun ikut dengan Mbah Joyo dan mbok Nang, akhirnya membuat rumah di belakang kediaman Mbah Joyo tersebut.

Sesampainya di rumah mbok Nang sudah disambut piring pecah berserakan di lantai depan pintu kamar.

Mbok Nang : " Ada apa to, kok lempar-lempar piring ini?"

Mbah Joyo : " Mana makanan ku lapar ini loo... (Sambil mengertak dengan suara yang lumayan keras)

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline