Mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNNES Tingkatkan Efektivitas Pembelajaran di SMKN 10 Semarang Melalui Program Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP)
Semarang, Jawa Tengah-Melualui program Pengenalan Lingkungan persekolahan (PLP), 6 mahasiswa jurusan Pendidikan Teknik Mesin (PTM) Universitas Negeri Semarang (UNNES) atas nama Mochamad Ari Setyobudi, Ahmad Najib Ardiansyah, Lu’ni Maulana, Muhammad Emir Al Hakim, Salsa Bila Azara dan Julivan Brian Womsiwor berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas pembelajaran di SMK 10 Semarang, khususnya di jurusan Teknik Pengelasan. Salah satu upaya yang dilakukan adalah dengan mengembangkan bahan ajar untuk teknik pengelasan SMAW (Shielded Metal Arc Welding), sebuah teknik dasar dalam industri pengelasan. Langkah ini bertujuan untuk membantu para siswa SMK memahami konsep dan keterampilan pengelasan SMAW secara lebih mendalam, sehingga mereka dapat lebih siap menghadapi tantangan praktik di dunia industri.
Pengembangan modul ajar pengelasan SMAW ini dilakukan dengan membuat modul yang komprehensif dan terstruktur. Modul ini mencakup materi teori, ilustrasi langkah kerja, serta Jobsheet yang menunjukkan proses pengelasan secara detail. Dengan adanya modul ini, siswa di SMK Negeri 10 Semarang memiliki pedoman yang jelas untuk memahami setiap tahapan dalam pengelasan SMAW. Selain itu, modul ini juga dirancang untuk mendukung pembelajaran mandiri, sehingga siswa dapat lebih aktif dan terlibat dalam proses pembelajaran.
Mahasiswa UNNES juga mengintegrasikan aspek keselamatan kerja dalam modul yang mereka kembangkan. Teknik pengelasan yang menggunakan busur listrik dan elektroda logam memiliki potensi risiko yang tinggi, sehingga sangat penting bagi siswa SMK untuk memahami standar keselamatan yang berlaku. Dalam modul ini, disertakan petunjuk dan gambar terkait keselamatan yang harus diperhatikan, mulai dari penggunaan alat pelindung diri (APD) hingga prosedur penanganan alat las. Dengan demikian, modul ini tidak hanya membantu siswa dalam keterampilan teknis, tetapi juga membiasakan mereka dengan prosedur keselamatan yang berlaku di lapangan.
Selain menyediakan bahan ajar yang lengkap, mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNNES juga melibatkan guru-guru di SMK 10 Semarang dalam proses pengembangan modul. Hal ini penting agar bahan ajar yang dikembangkan sesuai dengan kebutuhan siswa dan kurikulum yang berlaku di SMK. Melalui diskusi dan kerja sama dengan guru, modul ini dirancang sedemikian rupa agar relevan dengan kompetensi yang harus dikuasai siswa di jurusan Teknik Pengelasan. Kolaborasi ini juga membuka peluang bagi mahasiswa untuk mendapatkan umpan balik dalam memperbaiki modul sehingga lebih mudah dipahami dan digunakan oleh siswa.
Pengembangan modul ajar tersebut diterima langsung oleh Bapak Joko Miranto, S.Pd., M.Si. selaku Kepala Jurusan Teknik Pengelasan SMK Negeri 10 Semarang. Beliau mengapresiasi kinerja mahasiswa dalam upaya untuk meningkatan pendidikan di Indonesia, khususnya pendidikan kejuruan. Beliau juga berharap kedepannya Pengembangan modul ajar terus dilakukan karena pendidikan harus selalu menyesuaikan dengan kebutuhan yang ada. Selain itu, Kerjasama antara pendidikan menengah dengan perguruan tinggi harus terus dilakukan untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia.
Secara keseluruhan, kontribusi mahasiswa Pendidikan Teknik Mesin UNNES dalam pengembangan modul ajar pengelasan SMAW memberikan dampak positif bagi pembelajaran di SMK 10 Semarang. Modul yang interaktif dan berbasis praktik ini membantu siswa lebih memahami teknik pengelasan dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Diharapkan, langkah inovatif ini terus dikembangkan agar semakin banyak siswa di berbagai SMK dapat merasakan manfaatnya, sekaligus memperkuat kolaborasi antara perguruan tinggi dan pendidikan vokasi untuk menghasilkan lulusan yang kompeten dan siap bersaing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H