Gapit adalah tangkai wayang yang berfungsi sebagai pegangan ketika wayang tersebut dimainkan. Bahan gapit untuk wayang kulit yang terbaik adalah terbuat dari tanduk kerbau yang memiliki bentuk yang padat dan panjang sehingga ketika proses pembuatan gapit mendapatkan hasil yang sempurna atau tanpa sambungan, lain hal nya apabila menggunakan tanduk sapi, karena bentuknya yang tidak sepanjang tanduk kerbau, maka sering kita dapati gapit tanduk sapi banyak terdapat sambungan-sambungan.
Tuding adalah tangkai yang dipasang di tangan wayang kulit, fungsinya adalah memudahkan dalang dalam menggerakkan tangan wayang kulit atau bagian-bagian lain yang memang didesain untuk digerakkan oleh sang dalang. Bahan untuk membuat tuding sama dengan bahan untuk membuat gapit.
Terdapat jenis wayang lain yang tidak terbuat dari kulit perkamen, misalnya wayang kardus atau sejenisnya yang biasa digunakan sebagai bahan workshop untuk memperkenalkan wayang kepada khalayak khusunya anak-anak. Gapit dan tuding yang digunakan pun tidak harus berbahan tanduk, bisa menggunakan bambu, rotan, atau fiber.
Proses Pembuatan Gapit
Dalam kesempatan ini akan kami sampaikan beberapa proses pembuatan gapit. Sebelum masuk ke proses kita sipakan terlebih dahulu alat dan bahan.
- Bahan
- Alat
- Tanduk Kerbau
- Kompor lengkap
- Gergaji tanduk
- Kikir Tanduk
- Tang
- Amplas
- Dudukan kayu
- Ember dan Air
Tahapan pembuatan gapit, pertama tanduk dipotong menjadi 2 bagian. Dari 2 bagian tersebut masing-masing dipotong atau dibelah menjadi 2 bagian lagi. Pemotongan dilakukan menggunakan gergaji tanduk. Ambil bagian belahan yang kedua untuk dibuat gapit. Potong kembali menjadi 2 namun tidak sampai terbelah sisakan sekitar 3-4 cm. hal ini adalah tehnik untuk mendapatkan panjang gapit 2 kali panjang tanduk.
Pemotongan diawali dari bagian terkeras dari tanduk, Usahakan pemotongan pada bagian yang terkeras tidak sama rata karena kira-kira 80 persen bagian yang keras akan menjadi bagian antup dan sisanya menjadi bagian paling ujung terkecil pada gapit.
Panaskan tanduk tersebut secara perlahan untuk di bentuk seperti jangka, lakukan secara perlahan sembari dipijat-pijat dengan menggunakan tang, hal ini dilakukan agar nantinya gapit mudah dibengkokkan. sambil diatur suhunya dengan mencelupkan ke dalam air. Setelah tanduk sudah bertentuk jangka, lakukan pembelahan menjadi 2 bagian dan berhenti sebelum bagian siku atau lekukan. Panaskan kembali siku atau lekukan untuk dilakukan proses pelurusan. Proses ini dilakukan secara perlahan, setelah lurus lanjutkan proses pembelahan sampai kira-kira 30 cm diatas antup atau bagian terkeras pada tanduk.
Masuk pada proses penghalusan, dilakukan menggunakan kikir tanduk. Kikir seluruh bagian tanduk dari antup sampai ujung. Kemudian bentuk bagian-bagian seperti genukan, picisan, lengkehan dan antub. Kemudian amplas kembali menggunakan amplas halus.
Selanjutnya agar tampak mengkilap gosok dengan abu daun kelapa dan kapur kering lembut. Gosok berulang sampai mendapatkan gapit yang mengkilap sempurna.