Mochamad Luthfi - Penggunaan vaping populer di kalangan banyak orang karena sedikit berbeda dari rokok biasa. Salah satunya adalah di dalam vaping ada sejenis cairan, kemudian disebut e-liquid, yang digunakan dalam berbagai rasa, dari rasa strawberry dan coklat hingga rasa kue.
Berbicara tentang vaping, ada dua jenis e-liquid, yang mengandung VG dan PG. Pada artikel selanjutnya kita akan membahas tentang e-liquid ini khususnya PG. Apa itu PG dalam dunia vaping?
PG Dalam Dunia Vapor
PG adalah singkatan dari Propylene Glycol, yang merupakan senyawa kimia anorganik yang mengandung alkohol. E-liquid tipe PG terbuat dari campuran nikotin dan rasa lain, yang tersedia untuk vape. Dibandingkan dengan VG, tekstur PG yang merupakan cairan tidak berwarna dan tidak berbau tidak terlalu pekat.
Beberapa pengguna vapor sangat suka mencampurkan e-liquid dengan jenis PG ini karena terasa makin kuat atau tenggorokan seperti menghisap rokok tembakau. Selain itu, bau yang terkandung dalam cairan lebih efektif dihilangkan dengan suspensi PG.
Saat menggunakan e-liquid tipe PG, proporsi konsumsi harus diperhitungkan. PG yang berlebihan saat vape bisa menyebabkan rasa tidak enak di tenggorokan. Bahkan, beberapa orang alergi terhadap PG. Selain itu, kadar PG yang berlebihan lebih cenderung menyebabkan rasa haus, mulut kering, dan sakit tenggorokan. Biasanya solusi untuk pengguna vape adalah mencampur PG e-liquid dengan VG.
Contoh penggunaan PG misalnya ada yang membuat cairan sendiri. Dengan jenis PG dan VG serta varian rasa yang diinginkan membuat vape semakin nikmat dan memberikan rasa yang sesuai dengan selera. Selain itu, membuat e-liquid sendiri untuk vapers juga cenderung lebih hemat daripada harus datang ke vape store terdekat.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H