Lihat ke Halaman Asli

Afif Ahmad

Pejantan

Bercermin dari Akhlak Rasulullah

Diperbarui: 24 Desember 2018   17:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Bismillahirrahmanirrahim..

hehehe... dah kaya nulis surat ya. gak apa-apa deh, kita lanjut aja.

Akhir-akhir ini sering kita dapati seorang yang mudah sekali mencela manusia selain dirinya dan orang yang dicintainya. hampir-hampir, tiada yang bisa didapat pada orang lain selain kesalahannya. mereka menganggap setiap insan yang bernyawa dilihat daripada kesalahan. padahal, jika kita jujur bahwasanya tak ada satupun mahluk di muka bumi ini yang terbebas dari kesalahan selain baginda Nabi. itulah buruknya kita yang mengaku-ngaku ittiba rosul namun membuang jauh-jauh sunah as-shahihah dalam akhlaqul karim.

saya teringat akan hadist rasul yang berbunyi :

atau innama bu'ittsu liutammima makarimal akhlaq yang memiliki arti sesungguhnya aku di utus untuk menyempurnakan akhlaq.

Dari sini saja kita tahu bahwasanya rasulullah SAW ada untuk menyempurnakan akhlaq kaum jahiliyyah (selain Tauhidullah tentunya) bukan membawa akhlaq baru bagi kaum musyrikin tersebut. lantas, apakah kita yang mengaku sebagai umat Nabi Muhammad SAW namun tidak memiliki uswah atau keteladanan dari rasul.?

Pada dasarnya, agama ini tidak hanya berkisar tentang Tauhid dan aqidah. tapi, juga tentang akhlaq. Suku Qurais walaupun disebut kaum jahiliyyah namun memiliki beberapa akhlaq yang baik yang diantaranya ialah :

1. Pandai Serta Cerdik

2. Dermawan

3. Tidak ingkar terhadap janji

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline