Kota beribu wisata,berjuta pohon estetik yang di lingkupi gunung gunung dengan sombongnya meracun mata yang memandang dan di sanding oleh gelombang gelombang laut yang makin sore makin memanja
Banyuwangi adalah surga bagi para penikmatnya yang salah satunya adalah saya yaitu seorang mahasiswa dari salah satu perguruan tinggi di Surabaya, kali ini saya akan berbagi cerita suka duka meraih atap banyuwangi yaitu gunung ijen (2.769 mdpl)
Selasa 12 agustus 2019 ,kami dari sekelompok orang yang pada masa itu masih SMA bertekad untuk mendaki gunung ijen .Berbekal pengalaman yang nggak seberapa saya dan kawan kawan berangkat dari rumah setelah maghrib karena gerbang pendakian ijen baru di buka jam 12 malam .kami langsung menuju alun alun kota untuk beradu segelas kopi yang diseduh bersama rokok yang katanya akan menambah tenaga dan mood katanya. Setelah jam menunjukkan pukul 11 malam ,kami melanjutkan ke lokasi titik awal pendakian yaitu platuding resort ijen (kaki gunung ijen)
Ssrrhh..ssrrhh..ssrrhh,ribuan daun berisik di terpa angin malam gunung ijen malam itu.Apalagi suhu ijen malam itu sudah di bawah rata rata.Bahkan Ketika kami ngomong,benda seperti asap keluar di mulut kami.Kami langsung membuat api kecil kecilan untuk menghangatkan badan.Ditemani alunan musik dan suara riuh dari pendaki lainya ,kami menikmati langit yang membentang tepat di atas kepala dan bitang bintang yang bertasbih akan kedipannya
"Kepada seluruh rekan pendaki ,kami memberitahu bahwa gerbang pendakian sudah dibuka" ,dengan lantangnya petugas kawah ijen menyerukan. Kami mempersiapkan dan mengechek Kembali peralatan pendakian. Setelah lengkap,kami langsung menyusuri jalan demi jalan,rintangan demi rintangan kami lalui dengan semangat yang di bakar oleh segelas kopi dan rokok tadi.Pendakian bukan melulu tentang puncak tetapi mengenai perjalanan dan kekompakan kalian selama perjalanan karena tujuan dari mendaki adalah kembali dengan selamat.
Memang tidak salah kawah ijen menjadi kawah tereksotis di dunia. Cahaya kuning belerang serta api yang disebut blue fire memanjakan mata kami yang hampir 3 jam menahan lelahnya perjalanan naik. Tiada tempat yang tak eksotis di puncak kawah ijen. Bahkan pohon pohon nya pun berbeda dengan pohon pada umumnya. Kami menikmati nikmat tuhan yang di anugerahkan kepada kami yaitu bisa melihat salah satu bukti kebesarannya tepat di depan mata kami. Kami bercumbu ria di kawah sampai moment yang paling ditunggu tunggu oleh semua pendaki,yaitu sunrise. Karena banyuwangi adalah sunrise off java
Rasa Lelah dan ngantuk memaksa kami beranjak dari puncak jam 7 pagi.Begitu banyak pesan dan kesan kami setelah mendaki gunung ijen.Pelajaran demi pelajaran kami dapatkan untuk pendakian selanjutnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H