Lihat ke Halaman Asli

Moch Alfa Alfiansyah

Pemuda sederhana, mahasiswa biasa saja. Menulis sesukanya.

Warna-Warni Berbagai Negara dalam Seminar Internasional ISOLEC UM 2023

Diperbarui: 15 Juli 2023   12:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Foto: Dokumentasi pribadi

Bahasa, pendidikan, dan kebudayaan adalah ilmu yang progresif dan tak terbatas. Termasuk di dalamnya adalah pendidikan inklusif, berkelanjutan, dan transformasional dalam bidang seni dan sastra yang merupakan tema dari ISOLEC 2023.

International Seminar on Language, Eduation, and Culture atau ISOLEC merupakan seminar tahunan berskala internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Sastra Universitas Negeri Malang. ISOLEC 2023 merupakan edisi ketujuh yang dihelat selama dua hari, yakni pada tanggal 7 dan 8 Juli 2023 dan bertempat di GKB A20 Universitas Negeri Malang.

ISOLEC 2023 menjadi spesial karena mempertemukan pembicara utama dari enam negara berbeda. Mereka adalah Dr. Tom Hoogervost dari Royal Institute Belanda; Assoc. Prof. Vahid Aryadoust dari NTU Singapura; Dr. Muhammad Alif dari UNISSA Brunei Darussalam; Dr. Sabine Dengscherz dari University of Vienna Austria; dan Assoc. Prof. Dr. Ahmad Hisham dari UUM Malaysia. Sedangkan sebagai tuan rumah, Indonesia diwakili oleh Prof. Dr. Primardiana Hermilia serta Dr. Hanik Mahliatussikah.

Kegiatan ini juga makin berwarna karena diikuti oleh 185 orang presenter yang berasal dari berbagai kampus dan lembaga nasional serta delegasi negara asing. Mereka merupakan para peneliti, praktisi, dosen, dan mahasiswa yang beradu persprektif dalam perkembangan isu-isu kekinian, seperti literasi digital, kecerdasan buatan, strategi pembelajaran, dan lain sebagainya.

Rangkaian kegiatan ISOLEC 2023 dimulai dengan upacara pembukaan yang terdiri dari menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, penampilan Tari Jaripah khas Banyuwangi, sambutan ketua pelaksana dan dekan Fakultas Sastra, serta pembukaan secara simbolis oleh Wakil Rektor III Universitas Negeri Malang.

Acara inti dari ISOLEC 2023 adalah plenary session, dimana seluruh peserta berkumpul di aula untuk menyimak paparan dari ketujuh pembicara utama. Selanjutnya, para peserta dibagi menjadi 8 ruangan untuk mempresentasikan artikel dan berdiskusi selama 15 menit pada.parallel session.

Seminar ini menjadi makin spesial karena penyajian artikel yang menggunakan berbagai bahasa, yakni Inggris, Jerman, Arab, Mandarin, dan Indonesia. Seluruhnya akan dipublikasikan di jurnal nasional dan internasional yang terindeks Sinta dan Scopus.

ISOLEC 2023 juga memberikan dampak positif bagi peserta. Salah satunya Disa, perwakilan Universitas Negeri Jakarta yang menuturkan bahwa acara ini membantunya dalam menyusun disertasi. "Motivasi saya ingin menguji penelitian saya yang nantinya jadi disertasi. Anggap saja pemanasan", jelasnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline