Lihat ke Halaman Asli

Moch Alfa Alfiansyah

Pemuda sederhana, mahasiswa biasa saja. Menulis sesukanya.

Calon Guru dan Kutu Buku yang Go Internasional, Mengajar dan Mengabdi di Thailand

Diperbarui: 26 Oktober 2022   10:25

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyambutan saat ketibaan di Bandara Internasional Krabi (Dokpri)

Setelah terhenti selama dua tahun akibat pandemi Covid-19, Universitas Negeri Malang akhirnya kembali dapat mengirimkan mahasiswanya ke Thailand dalam rangka Asistensi Mengajar Luar Negeri. Program yang diadakan oleh Fakultas Sastra tersebut dilangsungkan selama satu bulan terhitung sejak 27 Juli 2022 hingga 25 Agustus 2022. Bekerja sama dengan Association of Education Cultural International (AECI), Thailand Selatan dipilih sebagai tempat pelaksanaan AM Internasional kali ini. Lokasi tersebut dipilih karena Thailand Selatan khususnya Provinsi Krabi yang didominasi oleh perpaduan masyarakat Muslim dan Buddha yang amat kental dengan budaya Thailand yang unik.

AM Thailand tahun ini diikuti oleh 19 mahasiswa terbaik Fakultas Sastra. Mereka telah melalui seleksi yang cukup ketat, yakni seleksi administrasi dan seleksi wawancara yang terdiri dari bakat minat, baca Al-Qur'an, wawasan kebangsaan, kesanggupan ekonomi, serta pastinya Bahasa Inggris. Tak sampai di sana, mahasiswa yang telah terpilih tersebut harus melalui gemblengan berupa pelatihan Bahasa Thai selama sebulan sebagai bekal dalam melaksanakan tugas di Negeri Gajah Putih. Selama bertugas, ke-19 delegasi Indonesia tersebut ditempatkan pada berbagai sekolah dan pesantren muslim di daerah Krabi dan Phuket dengan tingkatan Anuban (TK), Prattum (SD), dan Mattayom (SMA/SMP).

Menariknya, para mahasiswa yang terpilih mengikuti program ini ternyata berasal dari berbagai latar belakang. Seluruh jurusan atau program studi di Fakultas Sastra tercatat mampu untuk mengirimkan wakilnya, mulai dari Pendidikan Bahasa Arab, Pendidikan Bahasa Inggris, Pendidikan Bahasa Sastra Indonesia dan Daerah, Pendidikan Bahasa Jerman, Pendidikan Seni Rupa, Pendidikan Seni Tari dan Musik, dan Pendidikan Bahasa Mandarin. Tak hanya dari jurusan yang berbasis keguruan, ada pula mahasiswa yang berasal dari jurusan anti mainstream, yakni dari Bahasa dan Sastra Indonesia serta Ilmu Perpustakaan. Hal ini menunjukkan bahwa mahasiswa yang dikenal sebagai "kutu buku" pun memiliki kemampuan yang sama dan juga hebat dalam bidang edukasi. Lebih dari itu, hal di atas juga kian meneguhkan jati diri Universitas Negeri Malang sebagai salah satu kampus pendidikan terbaik di Indonesia, Excellence in Learning Innovation.

Selama di Thailand, mahasiswa AM Internasional melakukan berbagai kegiatan, baik yang berhubungan dengan pembelajaran, keagamaan, sosial, hingga rekreasi. Namun sesuai dengan tajuk programnya, agenda utama dari AM Internasional ini adalah menjadi pengajar atau guru di sekolah penempatan masing-masing. Masing-masing dari mereka mendapatkan amanah yang berbeda dalam melakukan proses belajar mengajar. Walaupun demikian, sebagian besar dari mereka mendapatkan tugas utama yakni mengajar bahasa asing, khususnya Bahasa Inggris. 

Di samping itu, banyak juga dari peserta AM Thailand kali ini yang mendapatkan tugas tambahan maupun mengadakan program pengabdian, seperti mengajar Bahasa Melayu, Bahasa Perancis, Bahasa Arab, kesenian, mengaji, banjarian, sepak bola, outbond, hingga perayaan atau peringatan hari-hari besar Thailand dan internasional. Sembari itu, mahasiswa AM Thailand juga mempelajari kebudayaan sosial dengan mengikuti berbagai kegiatan bersama masyarakat lokal setempat.

Program Asistensi Mengajar Luar Negeri ini mendapatkan sambutan yang luar biasa dari seluruh pihak di Thailand Selatan, mulai dari AECI, warga sekolah, hingga masyarakat sekitarnya. Mereka mengaku senang dengan adanya mahasiswa Indonesia yang mampu memberi warna baru dalam kehidupan sehari-hari di sana. Selain itu, transfer pengetahuan dari mahasiswa peserta AM Thailand ini dinilai juga sangat membantu dalam memberikan edukasi maupun pengalaman bagi pelajar setempat. Sedangkan bagi mahasiswa yang mengikuti kegiatan ini, mereka juga sangat senang dan bersyukur bisa mendapatkan pengalaman yang tiada gantinya, khususnya dalam melakukan pengajaran, adaptasi, dan pertukaran budaya.

Karya: Moch. Alfa Alfiansyah

Mahasiswa S1 Ilmu Perpustakaan Universitas Negeri Malang




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline