Lihat ke Halaman Asli

Harga Telur Saat ini Kembali Murah Setelah Melejit Menjelang Tahun Baru

Diperbarui: 17 Januari 2022   14:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Harga telur memang mengalami perubahan harga setiap harinya. Perubahan ini diakibatkan karena banyak faktor yaitu produksi, permintaan, cuaca, kebijakan pemerintah, hari besar dan lain sebagainya. Pada faktor produksi biasanya disebabkan oleh tingginya harga pakan. Contohnya jagung, harga jagung normalnya Rp 4.500 akan tetapi sekarang Rp 5.200 hal ini menunjukan kenaikan harga jagung yang tinggi. Tidak hanya jagung akan tetapi semua harga pakan ternak mengalami kenaikan.

Faktor permintaan sebagian besar dipengaruhi oleh konsumen rumah tangga dan pemilik warung makan. Akan tetapi di karenakan covid-19 membuat ekonomi di Indonesia belum stabil. Ketidak stabilan ini berdampak pada permintaan telur yang mengalami penurunan akibat banyaknya warung yang sepi pengunjung dan konsumen rumah tangga yang berhemat.

Cuaca yang tidak menentu saat ini juga sangat mempengaruhi kesehatan unggas. Unggas banyak yang terkena penyakit, penyakit yang sering menjangkit para unggas adalah flu. Jika unggas terkena penyakit maka akan menambah beban produksi untuk membeli obat-obatan Selain itu panasnya cuaca sangat mempengaruhi nafsu makan unggas, dikarenakan panas maka unggas akan lebih banyak minum daripada makan, hal ini menyebabkan menunurunnya produksi telur.

Kebijakan pemerintah juga sangat mempengaruhi harga di pasaran. Walaupun telur merupakan komoditas pasar bebas, kebijakan pemerintah seharusnya tetap bisa menstabilkan harga telur yang ada di Indonesia. Kebijakan yang bisa di ambil pemerintah seharusnya seperti pengontrolan populasi unggas petelur yang ada di Indonesia, pengontrolan bahan baku pembuatan pakan ternak, dan alokasi bantuan sosial yang dapat membantu rakyat dan para pengusaha telur.

Hari besar juga bisa membuat harga telur mengalami kenaikan walaupun biasanya tidak mempengaruhi harga terlalu lama. Banyaknya hari besar di Indonesia yang disebabkan banayaknya budaya di Indonesia menjadi berkah tersendiri bagi penjual dan peternak telur unggas.

Harga telur di Indonesia menjelang hari raya natal dan tahun mengalami kenaikan yang sangat signifikan, bahkan harga telur di Blitar sampai menyentuh Rp 30.000-31.000. tetapi kenaikan ini hanya berlangsung selama satu hari, setelah itu harga telur kembali turun dikisaran harga Rp 24.000-27.000 yang berlangsung sampai akhir tahun 2021. Akan tetapi kenaikan ini tidak hanya disebabkan oleh adanya hari besar tersebut. Melainkan adanya program bantuan sosial oleh pemerintah juga ikut membuat harga telur melonjak dan bertahan lebih lama.

Akan tetapi pada awal 2022 harga kembali turun hingga Rp 20.000, dikarenakan hari besar sudah lewat dan bantuan pemerintah sudah habis. Disebabkan adanya bantuan sosial pada akhir 2021 masyarakat kini banyak yang tidak membeli telur karena stok telur di rumah masih ada untuk beberapa minggu lagi.

Dengan demikian seharusnya pemerintah lebih memperhatikan harga-harga barang pokok yang ada di indonesia ini, dari faktor produksi, pemasaran, hingga faktor regulasi yang di buat pemerintah. Dan pemerintah sebaiknya memberikan bantuan sosial dengan memperhitungkan harga serta permintaan saat itu dan setelah bansos itu habis.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline