Lihat ke Halaman Asli

Mobit Putro W.

Bergelut dengan bahasa

Kompasianer, Hybrid Journalisme dan Hukum

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:06

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Media. Sumber ilustrasi: PIXABAY/Free-photos

[caption id="" align="alignleft" width="259" caption="Sumber Gambar: http://beye-beyeblog.blogspot.com"][/caption] Kompasiana, sebagai jurnalisme warga terus membuat gebrakan. Dua gebrakan terakhir yang merubah wajah Kompasiana adalah munculnya "page" khusus Fiksiana dan Freez yang secara khusus terisi oleh tulisan-tulisan berkategori khusus tersebut. Gebrakan selanjutnya adalah Hybrid Journalism yang baru saja diberitakan di sini.  Tentunya kehadiran hybrid Journalism itu menjadi tantangan tersendiri buat para Kompasianer. Apalagi Admin, harus memilih tulisan-tulisan yang memenuhi kriteria yang telah ditentukan. Perkembangan itu akan menjadikan Kompasiana rumah yang sehat dan tambah kaya. Kata 'kaya' di Kompasiana mempunyai dimensi yang luas, tidak hanya kaya informasi namun juga kaya berita-berita yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. Selain akurat dan dapat dipertanggungjawabkan, tulisan-tulisan yang mengkayakan Kompasiana memang bukan sembarang tulisan. Kang Pepih menjelaskan bahwa "hanya tulisan atau reportase Kompasianer yang bernilai berita, aktual, penting dan menarik saja yang akan  di-”hybrid” serta berkesempatan menempati “etalase” Newstand bernama Kompas.com." Keempat syarat itu memang tidak mudah untuk dipenuhi. Tulisan yang "berita" misalnya, adalah tulisan yang memang bersifat memberitakan dan tidak tercampuri oleh opini penulisnya. Aktual adalah kejadian yang sedang menjadi tren, sedang terjadi ketika tulisan itu dibuat dan bukan barang basi. Penting, adalah bukan berisi hal-hal yang tidak penting. Kategori penting mungkin sangat bermanfaat untuk diketahui pembacanya, bisa sebagai informasi baru, sebagai pelajaran baru, atau yang akan membekali pembacanya dengan pengetahuan baru. Menarik lebih ke mampu membuat orang untuk berhenti membaca, merangsang orang untuk mampir menikmati berita itu. Tulisan yang memenuhi keempat kriteria itu pun bukan jaminan untuk bisa nongkrong di etalase Newstand di Kompas.com. Admin tentu akan memilih para penulis yang telah diverifikasi demi kejujuran tulisan. Karena tulisan yang kita buat harus bisa dipertanggungjawabkan baik data maupun  orisinalitasnya. Nah sehingga, ketika membuat sebuah tulisan, kita sebaiknya memang tidak hanya berpikir pada saat ketika berita ditulis, tetapi paling tidak kita bisa melirik dampak sosial yang akan muncul. Kesiapan kita untuk menanggung dampak yang akan muncul dikemudian hari akan mengarahkan kita hanya membuat tulisan yang memenuhi kaidah jurnalistik. Kita membayangkan saja, bahwa kita suatu saat berurusan dengan pihak yang berwajib karena tulisan yang kita buat, maka kita harus mampu menunjukkan bukti-bukti/ data-data dari tulisan. Karena berhadapan dengan kekuasaan itu menjadi tantangan tersendiri buat journalis. Dengan demikian, seperti dikatakan Kang Pepih, kejujuran menjadi patokan utama dalam tulisan kita. Syukur-syukur ketika ada Kompasianer yang menemui masalah hukum karena tulisannya yang terhybrid di Kompas.com, pihak Kompasiana bersedia memberikan advokasi kepada Kompasianer. Jakarta, 11 Oktober 2011




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline