Lihat ke Halaman Asli

Mobit Putro W.

Bergelut dengan bahasa

Film "Negeri Lima Menara" dan Obsesi Suci Anak Negeri

Diperbarui: 25 Juni 2015   08:36

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Film Negeri Lima Menara yang dirilis dari novel karya A. Fuadi dan di produksi oleh Kompas Gramedia Production nampaknya akan mengulangi kesuksesan film-film bernuansa pendidikan, inspiratif dan motivatif yang pernah diputar sebelumnya. Film-film yang menggambarkan perjuangan seseorang dalam meraih mimpi seperti ini biasanya akan menjadi film-film favorit.

Laiknya film-film sejenis, nilai dan  semangat yang diusung oleh film ini akan menjadi suntikan penyemangat yang mujarab bagi para penontonnya. Mereka yang sudah jenuh dengan film-film horor yang penuh mistik, kekerasan, atau film-film cinta-cintaan tentu akan mencari alternatif yang mampu membangunkan semangat hidup.

Kerinduan terhadap kedamaian, kemaslahatan dan prestasi menjadi alasan mengapa film-film jenis ini sering menjadi favorit. Yang pasti tidak hanya pecinta film yang akan berbondong-bondong melihat film ini, tetapi dati anak TK, SD, SMP, SMA, dan umum akan bisa menikmati film-film itu.

Setelah membaca dua  postingan Mas Iskandar Zulkarnain terkait dengan Gontor dan film itu berikut komentar-komentarnya yang sangat positif, mengindikasikan bahwa film itu nantinya akan menyedot penonton.

Mengulang film Laskar Pelangi,  Tendangan dari Langit, gedung-gedung film akan dipenuhi oleh anak-anak sekolah. Kenyataan dari beberapa komentar di postingan JET tersebut, ada yang akan menyekolahkan anaknya ke Gontor, ada yang belum tahu Gontor, dan ini tentu akan menimbulkan rasa penasaran bagi mereka yang belum pernah melihat dan sekedar tahu dari film.

Karena film seperti ini benar-benar dirindukan oleh anak-anak negeri ini, maka wajar saja ketika nanti akan lebih dahsyad dalam memberikan pemahaman tentang semangat untuk maju anak-anak Indonesia.  Mereka butuh nasehat, hiburan inspiratif dan mampu memotivasi diri mereka pada situasi seperti ini. Selama ini mereka begitu disibukkan dengan beberapa aktifitas sekolah atau di luar sekolah yang terkadang tidak memihak kepada perkembangan jiwa dan psikologis mereka.

Saya baru membaca novelnya, itu pun belum selesai dan mencoba mencari trailer-trailer yang ada namun tetap tidak bisa menutup rasa penasaran untuk melihatnya. Semoga saya bisa melihat dan mengispirasi keluarga dengan film itu. Semoga.




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline