Lihat ke Halaman Asli

Mobit Putro W.

Bergelut dengan bahasa

SBY, Sang Sutradara Handal

Diperbarui: 26 Juni 2015   01:11

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Pak Beye adalah sosok yang multi talenta. Kalimat itu saya pikir layak untuk Presiden kita itu karena memang banyak hal istimewa yang dimiliki Pak Beye, namun kita tidak memilikinya.

Diawali prestasinya yang sangat brilian di Akademi Militer waktu itu, Pak Beye mampu menjadi perwira terbaik seangkatannya. Karena prestasi itulah nama Susilo Bambang Yudhoyono juga menjadi sorotan tokoh ketika itu, hingga namanya melambung tinggi. Sehingga rentetan jabatan telah diembannya.

Selain itu, beliau adalah seorang pembelajar yang baik dan tekun. Hal itu dibuktikan dengan keberhasilan beliau menggodol titel akademik yang luar biasa sulit untuk diraih. Gelar puncak akademik "Doktor" atau "PhD" adalah gelar akademik yang dirindukan oleh banyak akademisi yang terjun di bidang akademik atau bidang-bidang lain.

Keberhasilan Pak Beye meraih itu menunjukkan bahwa beliau memang seorang yang lincah dan pintar membagi waktu, dalam kesibukannya dalam kenegaraan waktu itu. Kita ingat betul gelar Doktor itu didapat menjelang pemilu. Kepandaian Pak Beye juga terbukti ketika mengambil momen Kampanye, karena pastinya akan menambah nilai plus beliau.

Pak Beye juga memiliki naluri seni yang sangat baik. Naluri seni itu diwujutkan melalui hobinya bermain gitar, atau alat musik lain, saya tidak tahu. Sehingga Pak Beye berhasil menelurkan lagu-lagu indah dalam sebuah album.

Pak Beye juga seorang suami, orang tua dan kepala rumah tangga yang baik. Itu semua dapat dilihat dari keberhasilan pendidikan putra-putranya dalam segala karir yang diambilnya.

Pak Beye pun seorang "sutradara" yang cermat mengambil celah-celah kegelisahan warga negara. Masih ingat kita ketika pertama kali terpilih menjadi presiden, dengan proses seleksi mentri yang begitu rumit, penuh tantangan, dan membuat banyak kalangan gelisah menunggu penetapan menterinya.

Kemudian ketika proses resuffle-resuffle yang dilakukan juga sangat menegangkan. Beliau sungguh pandai menaikkan dan menurunkan emosi penonton. Diwaktu mana harus klimaks dan di titik mana pula harus meletakkan anti klimaks, lalu membuat menangis penonton, iba, atau mungkin termotivasi. Penonton dibuat bertanya-tanya tentang siapa calon-calon yang akan terpilih menjadi menteri.

Secara psikologis rangkaian cerita politik yang Pak Beye mainkan membuat banyak kalangan, pengamat, para petinggi partai, tokoh-tokoh profesional, mahasiswa dan rakyat begitu gelisah. Panas dingin. Kering lalu Basah. Entahlah siapa-siapa yang akan ditimang oleh Pak Beye, dan siapa pula yang akan dibuang. Hanya Tuhan, Pak Beye, Pak Sudi, Pak Hatta dan Bu Ani yang tahu.

Dan masih banyak lagi talenta yang Pak Beye miliki hingga beliau menjadi tokoh nasional maupun internasional yang saya tidak bisa merekamnya dalam catatan-catatan yang berserakan.

Kita nikmati saja rangkaian-rangkaian cerita yang masih akan berkembang, dan tentu membuat kita terpesona untuk mengikutinya.

Selamat bekerja Pak Beye....




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline