Lihat ke Halaman Asli

Indonesia Mobile Advertising: “Beberapa Catatan Kaki...Ku”

Diperbarui: 26 Juni 2015   09:21

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

MELURUSKAN BEBERAPA "MINDED"

Penulis ingin memaparkan pengalaman yang terjadi sejak 2005 - 2010 ini, semoga bisa bahan bertukar pikiran sehingga industri mobile advertising bisa meningkat bahkan go international. Tujuannya mengurangi hambatan-hambatan pemikiran yang menunda keputusan terutama untuk memanfaatkan mobile advertising :

TECHNOLOGY  MINDED :

Pada periode tahun 2006 - 2009, penulis banyak bertemu dengan beberapa pihak di Indonesia seperti pengiklan, advertising agency, operator, yang penulis simpulkan lebih berkonsentrasi pada kecanggihan teknologi untuk mobile advertising. Terutama di tahun 2006 -2007 banyak membicarakan kemampuan blackberry yang penggunanya pada saat itu baru puluhan ribu atau bahkan apple dan yang pada saat itu handphone saja belum tiba.

Singkat kata, menurut hemat penulis Mobile advertising tetap pakemnya adalah advertising bukan mobile devicenya ataupun teknologinya. Prinsip dasarnya adalah REACH bukan SOPHISTICATEDnya. Kecanggihan tersembunyi dalam server pengolah data iklan maupun kompatibilitas bukan di kecanggihan mobile device pengguna. Makin canggih dan sulit makin sedikit REACHnya, tidak bermanfaat untuk advertising. Mobile Analytic & Mobile Metric-lah yang menjadi panglima.

Bukti lain adalah fenomena Admob, Buzzcity dan beberapa mobile media network lainnya bergerak dengan menggunakan mobile platform yang paling besar REACHnya bukan SOPHISTICATEDnya yaitu pada platform wap atau dikenal juga dengan mobile internet. Padahal saat itu wap sangat dilecehkan oleh para stakeholder. Rata-rata memulai pada tahun 2005, selama 2 tahun beroperasi, industri mobile advertising dunia tiba-tiba pada awal 2007 dikagetkan dengan newsletter Admob bahwa indonesia berada di posisi 5 besar penyumbang klik, maret 2008 bahkan menjadi no 2 di dunia.

Rasanya perlu dikemukakan disini bahwa :

"The core of Mobile Advertising is advertising itself not the Mobile Technology"

CRITICAL SUCCESS FACTOR :

Pelaku Industri selalu berharap ada key success factor baik dalam level bisnis maupun implementasi. Perlu diingat Key Success factor biasanya untuk industri atau bisnis yang sudah mature dan lawas. Hal itu cuma untuk pengetahuan bukan untuk kompetisi bisnis karena bersifat history dan sudah diketahui banyak orang, tidak menarik lagi untuk kompetisi bisnis, paling jauh untuk menjaga bisnis yang sudah berjalan atau mereka yang masuk ke bidang bisnis yang sudah digarap orang lain.

Sedangkan untuk bisnis baru analisisnya adalah CRITICAL SUCCESS FACTOR yaitu elemen-elemen kritis yang masih dinamis (krn baru) tapi sudah diidentifikasi sebagai parameter untuk menjadi sukses, kalau sudah "dilalui" dan ternyata berhasil barulah menjadi Key Success Factor. Sesuai dengan suasana alamiahnya suatu bisnis baru yaitu penuh resiko dengan konsekuensi gagal atau berhasil. Perdebatan ini membuat keputusan-keputusan menjadi lama bahkan bertahun-tahun. Resiko memang harus diambil terutama oleh pemangku kepentingan yang berkait infrastruktur maupun pembelian ruang iklan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline