Lihat ke Halaman Asli

M Nur Fikri Safiqurrahman

Jadilah air mengalir yang jernih

Koalisi Matematika dan Al Quran Membentuk Pendidikan Berkarakter Islami

Diperbarui: 15 Juni 2022   14:51

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Pendidikan merupakan faktor yang sangat penting bagi keberlangsungan hidup Indonesia. Pendidikan dalam persiapan generasi penerus sangatlah penting untuk menjadi pembaharu di Indonesia. Pembelajaran di Indonesia harus mengalami perubahan yaitu dalam perubahan mutu pendidikan sehingga dapat meningkatkan pembelajaran yang optimal. Menurut mantan Menteri pendidikan dan kebudayaan yaitu Baswedan, Indonesia mengalami situasi gawat darurat pendidikan. Pada tahun 2014 Indonesia sedang mengalami situasi gawat darurat menurut paparan Baswedan ketika dalam Silaturahminya ke Kementerian dan Kepada Dinas. Permasalahan pendidikan ini sudah banyak merambah ke semua sektor pendidikan yang salah satunya adalah kemunduran moral anak bangsa. Oleh sebab itu, perlu adanya suatu formula dalam bidang pendidikan yang mampu menjadi solusi dari permasalahan-permasalahan tersebut.

Pendidikan berkarakter Islami merupakan suatu pemecahan dari permasalahan-permasalahan pendidikan di Indonesia. Konsep ketuhanan merupakan induk dari ideologi bangsa Indonesia,yaitu Pancasila. Islam tidak hanya berbicara tentang ibadah akan tetapi memiliki sifat syumul atau menyeluruh. Islam menerangkan juga tentang proses kehidupan suatu makhluk termasuk didalamnya tentang menuntut ilmu serta pendidikan.

Pendidikan berkarakter Islami dapat diwujudkan dalam setiap mata pelajaran yang diajarkan di jenjang sekolah. Salah satu mata pelajaran yang mengandung akan makna Islami adalah matematika. Secara umum rakyat Indonesia khususnya yang masih sekolah dasar,sekolah menengah mengatakan bahwa matematika adalah ilmu hitung yang rumit. Akan tetapi, matematika sesungguhnya adalah keunikannya Al-Qur'an dengan .matematika

Islam merupakan satu-satunya agama yang diridhoi oleh Allah SWT.islam bersumber dari Al-Qur'an dan Hadis. Dalam Q.S Al-An'am : 153,Allah SWT berfirman:

Artinya; Dan sungguh,inilah jalanKu yang lurus. Maka ikutilah! Jangan kamu ikuti jalan-jalan(yang lain) yang akan mencerai-beraikan dari jalan-Nya. Demikianlah Dia memerintahkan kepadamu agar kamu bertakwa.

Harapan akan pembelajaran matematika di sekolah yang lebih baik dan bermutu terbesit di setiap guru khususnya para guru. Sudah bukan zamannya lagi matematika menjadi suatu hal yang menakutkan bagi siswa di sekolah. Jika selama ini matematika dianggap sebagai ilmu yang abstrak dan kering,teoretis dan hanya berisi rumus-rumus,solah berada "di luar" mengawang jauh dan tidak bersinggungan dengan realitas kehidupan siswa,kini saatnya untuk akrab dan familiar dengan matematika.

Matematika itu adalah pola pikir,pola pengorganisasikan pembuktian yang logik; matematika adalah bahasa,bahasa yang menggunakan istilah yang didefinisikan dengan cermat,jelas,dan akurat,representasinya dengan simbul dan padat,lebih berupa bahasa simbol mengenai idea daripada mengenai bunyi.

Keunikan dalam matematika pernah ada pada zaman keemasan,para kaum Muslimin sekitar abad ke-delapan,adalah salah satu bidang ilmu yang paling digemari karena sangat berhubungan dengan religi, misalnya untuk menghitung warisan dan kalender Islam,penentuan waktu shalat,menentukan waktu yang akurat dari gerakan bulan dan bintang dengan istilah lain yaitu ilmu falak,dan sebagainya. Menurut Mohaini Mohamed (dalam Nurdiansyah:2010) bahwa matematika merupakan kegemaran utama bagi kaum muslimin ketika pada saat itu,karena bidang tersebut menggabungkan kesatuan dan karakter abstrak dari pemikiran Islam. Matematika adalah ajaran yang tidak hanya ajaran sekuler,tetapi lebih sebagai sarana untuk menyalurkan pemahaman pada bidang yang dapat dimengerti.

Antusiasme religius yang digambarkan di atas menorehkan prinsip matematika dari sudut transendental bahwa Tuhan ada disegala tempat di alam semesta yang didasarkan pada prinsip kepastian. Dalam sejarah dibukukan perkembangan dan produktivitas matematika terutama pada abad sembilan dan sepuluh seakan-akan mengalami keajaiban yang luar biasa dikalangan matematikawan Islam. Belajar matematika adalah suatu yang cukup. Maksud dari kata cukup mempelajari matematika yaitu kita dapat belajar bernalar secara kritis,kreatif,dan aktif.

 

Beberapa hal penting yang bisa diperoleh dari belajar matematika adalah :

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline