Lihat ke Halaman Asli

Muhammad NurAfandi

Mahasiswa/Universitas Islam Negeri Sultan Aji Muhammad Idris Samarinda

Menjaga Nyala Cahaya Maulid di Tengah Modernitas

Diperbarui: 5 November 2024   23:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

dokpri

Mahasiswa ikut serta sebagai panitia maulid sekaligus haul pendiri pondok ke 22Dalam era globalisasi yang serba cepat, tradisi seringkali terkikis oleh arus modernisasi. Namun, semangat untuk memperingati kelahiran Nabi Muhammad SAW, atau yang kita kenal sebagai Maulid, tetap menyala di hati umat Islam. Peringatan Maulid yang digelar oleh Pondok Pesantren An-Nur Samarinda pada 12 Oktober 2024 lalu menjadi bukti nyata bahwa tradisi ini masih hidup dan relevan di tengah masyarakat.Pondok Pesantren An-Nur telah berhasil menciptakan sebuah tradisi yang indah dan bermakna dalam memperingati Maulid Nabi. Acara tahunan ini tidak hanya menjadi ajang silaturahmi antar umat, tetapi juga menjadi momentum untuk merefleksikan kembali ajaran-ajaran Islam dan meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW.

Dengan menghadirkan tokoh-tokoh agama terkemuka, pondok pesantren telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dalam memperkaya khazanah keislaman. Ceramah-ceramah yang disampaikan para ulama menjadi sumber inspirasi dan motivasi bagi umat Islam untuk terus berpegang teguh pada ajaran agama.

Tradisi Maulid bukan hanya sekadar perayaan, tetapi juga merupakan sarana untuk memperkuat identitas dan jati diri sebagai umat Islam. Melalui peringatan Maulid, kita diingatkan akan sejarah perjuangan para pendahulu dalam menyebarkan Islam. Kisah-kisah inspiratif mereka menjadi motivasi bagi generasi muda untuk terus menerus belajar dan berkontribusi bagi agama dan bangsa.

Kesimpulan

Dalam kesibukan duniawi, kita seringkali lupa akan pentingnya menjaga tradisi. Namun, tradisi Maulid mengajarkan kita untuk selalu mengingat asal-usul kita dan menghargai warisan yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Dengan terus melestarikan tradisi Maulid, kita telah ikut serta dalam menjaga kelangsungan Islam di tengah derasnya arus modernisasi.

Mari kita jadikan peringatan Maulid sebagai momentum untuk memperkuat iman dan meningkatkan kualitas diri. Dengan meneladani akhlak Rasulullah SAW, kita dapat menjadi umat yang bermanfaat bagi agama, bangsa, dan negara. Semoga tradisi Maulid akan terus lestari dan menjadi inspirasi bagi generasi mendatang.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline