Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Natsir Tahar

TERVERIFIKASI

Writerpreneur Indonesia

Apa Urgensi Monumen Bahasa?

Diperbarui: 5 November 2021   16:26

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Afrikaans Language Monument: travel-assets.com

Bahasa adalah legasi yang ajaib dari leluhur kita. Bahasa lekat dengan keabadian, tapi kadang-kadang juga tentang kematian. Kita bisa bertahan karena kita mampu berbahasa, walaupun hampir semua bahasa telah melewati proses kepunahan.

Agar abadi bahasa harus dipindahkan melalui instrumen alfabet di atas medium yang kekal, setidaknya bersifat estafet. Kecuali di negeri-negeri yang tertutup rapat, bahasa tidak bergantung kepada etnik atau klan, tapi merekalah yang membutuhkan bahasa. Tiap entitas memetik diksi-diksi dari semesta, yang terus merambat tanpa bisa dicegat seperti gelombang radio.

Bagaimana bahasa tulis dapat menunjukkan keabadiannya terlihat pada Bahasa Ibrani. Bahasa ini sekaligus menjadi milik bangsa yang unik, dari entitas Yahudi yang mengikat keseragaman mereka berdasarkan Sepuluh Perintah yang diterima Musa di Bukit Sinai.

Ibrani adalah bahasa yang sangat eksklusif, bahasa ini bahkan terlarang dituturkan oleh yang bukan Yahudi. Konon selama 400 tahun Ibrani terkubur dalam museum sejarah hingga dibangkitkan lewat kitab-kitab tua dan gulungan-gulungan purba yang tersimpan di Sinagog kuno.

Bahasa Ibrani menjadi bahasa kode bagi kerabat Israel modern, hingga dengan kekuatan bahasa itu mereka mampu mendirikan negara ketika mereka mendapatkan dirinya menjadi asing dan terusir. Dengan kekuatan bahasa itu, kini mereka menjadi sebaliknya.

Sebagai bahasa tua dan ketat, Ibrani tetap tak bebas dari hukum besi bahasa. "Bahasa Ibrani adalah cabang dari bahasa Kanaan dan Amorit, atau lebih tepat Kanaan dan Amorit adalah dialek-dialek nenek moyang yang melalui percampuran keduanya pertumbuhan bahasa Ibrani dapat dijelaskan."(Interpreter's Dictionary of the Bible, vol.2, 552).

Ibrani hanyalah anak dari dialek Kanaan yang seibu dengan Aram dan Arab, bersama bahasa Moabit yang dituturkan orang Yordania lalu menjadi dialek Kanaan Selatan, bersemenda dengan Fenisia milik bangsa Libanon yang diturunkan dari dialek Kanaan Utara.

Secara etimologis maupun epistemologis, embrio bahasa tidak mampu dijejak, sehingga tonggak sejarah bahasa (milestone) tetap menjadi misteri semesta, kecuali jika ingin dikuak dengan kail pendek empirisme.

Ibrani dicatat sebagai satu dari 10 bahasa tua dunia, yakni bahasa Basque dari wilayah Spanyol dan Prancis, bahasa Tamil yang menjadi bahasa resmi di Sri Lanka dan Singapura, bahasa Lithuania, Farsi (Persia Lama), Islandia, Makedonia, Georgia, Finlandia, dan Gaelik Irlandia. Yang tertua dari semua itu berdasarkan tinggalan prasasti  adalah bahasa Sanskerta.

Secara etimologis maupun epistemologis, embrio bahasa tidak mampu dijejak, sehingga tonggak sejarah bahasa (milestone) tetap menjadi misteri semesta, kecuali jika ingin dikuak dengan kail pendek empirisme.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline