Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Natsir Tahar

TERVERIFIKASI

Writerpreneur Indonesia

Setelah 10.000 Jam, Kita adalah Mozart yang Lain

Diperbarui: 31 Januari 2021   11:33

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilustrasi: jennyjacobsson.com

Mungkin kita pernah mendengar hasil penelitian tentang keajaiban 10.000 jam tapi kita mengabaikannya. Kita rutin bergosip di kedai kopi selama empat jam tiap hari. Waktu berlari secepat bajingan, dan tujuh tahun kemudian, tahu tidak?  Kita ada adalah seorang juru gosip kedai kopi kelas dunia. Andai empat jam per hari itu digunakan untuk berlatih menulis musik, kita sudah bisa duduk semeja dengan Wolfgang Amadeus Mozart.

Dengan mengabaikan bakat bawaan, seseorang bisa menjadi ahli apa saja bila menghabiskan jam latihan selama 10.000 jam. Waktu 10.000 jam bisa dicapai dalam tujuh tahun bila melakukan hal yang sama empat jam per hari. Lebih lama akan lebih cepat dan sebaliknya. Ini dibuktikan lewat penelitian di awal 1990-an oleh psikolog K. Anders Ericsson dan dua rekannya di Academy of Musicdi Berlin. Semua pemain elit biola kelas dunia di akademi tersebut, telah mencapai 10.000 jam.

Hukum 10.000 jam juga ditulis oleh Malcolm Gladwell dalam buku Outliers. Jadi jika kita ingin ahli di bidang apa saja, kita harus belajar, berlatih dan berkarya dalam 10.000 jam terlebih dahulu. Bahkan ini telah menjadi ilmu pasti, sekaligus mematahkan mitos determinasi bakat alam.

Rumus ini telah terbukti pada komponis klasik Mozart. Ia sudah berlatih sejak usia enam tahun, dan setelah sepuluh tahun menciptakan berbagai concerto yang terbilang biasa, barulah pada usia 21 tahun, Mozart mulai melahirkan karya agungnya. Menurut kritikus musik Harold Schonberger, itu terjadi setelah Mozart melewati 10.000 jam. 

Juga The Beatles yang mendunia setelah jam manggung mencapai 10.000. The Beatles mengorbit ke seluruh jagat setelah diundang ke Hamburg. Diharuskan tampil delapan jam per hari selama 270 malam dalam waktu 1,5 tahun. Pada 1964 The Beatles sudah tak terbendung. Mereka diperkirakan telah naik panggung 1.200 kali dan lebih dari 10.000 jam.

Orang hebat lainnya yang muncul setelah 10.000 jam adalah kaisar Microsoft bernama Bill Gates. Dalam waktu tujuh bulan di tahun 1971, Bill telah menghabiskan waktu 1.575 jam dengan komputer. Pada saat keluar dari Harvard di tahun kedua untuk mendirikan perusahaan perangkat lunaknya, ia sudah melampaui 10.000 jam.

Satu lagi untuk menutup sekian banyak bukti adalah pecatur dunia Bobby Fisher. Ia diperkirakan hanya butuh sembilan tahun untuk angka ajaib 10.000 jam. Bobby Fisher adalah pecatur paling lejen yang memang telah disumbangkan oleh alam, tapi untuk memastikan itu ia harus terus berlatih dan bertanding hingga 10.000 jam.

Masalah di kita adalah seperti kata Anthony Robbins, most people fail in life because they major in minor things. Kebanyakan orang gagal dalam hidup karena mereka unggul dalam hal-hal kecil.

Tanpa kita sadari kita telah melewatkan 10.000 jam hal-hal biasa. Sebentar lagi mungkin bermunculan para ahli goyang TikTok, atau pengamat drama Korea. Pergilah ke pasar basah, di sana Anda menemukan sangat banyak penjagal ikan dan pengupas bawang dengan standar internasional.

Bukan bermaksud satire, tapi ini adalah tentang pilihan. Tentang mantra sakti Man Jadda wa Jadda. Sebut Anthony Robbins, kita harus punya seni dan kemauan kuat untuk menaikkan level.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline