Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Natsir Tahar

TERVERIFIKASI

Writerpreneur Indonesia

Mengerti Spongebob, Mengerti Kebahagiaan

Diperbarui: 25 Agustus 2018   20:02

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber: Pinterest.com

Usah diragukan, Spongebob Squarepants sebagai serial animasi paling populer di semesta Nickelodeon. Sejak ia lahir dalam jagat animasi tahun 1999 dan bertengger hingga kini, balada spons kuning ini tidak hanya membawa penonton menyelam ke dasar laut Bikini Bottom, namun kita juga tertarik untuk menyelaminya secara filsafat. Para tokoh kartun ini mampu merefleksikan siapa kita.

Bikini Bottom adalah sebuah kota di dasar laut bersama langit yang dipenuhi bunga. Di sanalah Spongebob tinggal. Entah bagaimana benda ajaib ini bisa tercemplung ke sana dan menjadi warga biota laut serta berbicara. 

Ia tinggal di dalam rumah berbentuk nanas di Jalan Conch Nomor 124, Bikini Bottom dan bertetangga dengan Squidward Tentacles, seekor gurita penghuni rumah mirip patung Easter Island. Tetangga lainnya adalah Patrick si bintang laut lugu yang tinggal di balik batu.

Spongebob, sebagai tokoh utama adalah pribadi yang baik, mudah diajak berteman, dan optimistis. Dia juga memelihara seekor siput yang bernama Gary. Pekerjaannya sehari-hari adalah koki di rumah makan Krusty Krab.

Spongebob mendapat penghargaan Employee of the Month  374 kali berturut--turut, yang terkenal dengan burgernya Krabby Patty. Dia juga bersekolah di Mrs. Puff Boating School, sekolah mengemudi Nyonya Puff, untuk membuat kerepotan.

Karakter si spons mandi yang unik ini dibahas secara filosofis oleh Hasbi Ilham Hakim dalam tulisannya berjudul Spongebobisme: Menelisik Filsafat Sufistik dalam Spongebob.

Tak usah dibantah bahwa Spongebob adalah makhluk yang paling bahagia: Pursuit of Happiness. Meskipun dalam beberapa adegan ia tampak depresi dengan menyeret wajahnya ke lantai.

Yang terpenting sebenarnya, ia menjadikan kebahagiaan sebagai tonggak dan tujuan utama kehidupan tanpa dendam dan sakit hati.

Puncak kebahagiaannya bukan pada uang seperti Tuan Krabs, kekuasaan seperti Plankton, dan kehormatan seperti Squidward.

Aristoteles mengutarakan bahwa kehidupan yang berkualitas ialah kehidupan yang penuh dengan kebahagiaan.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline