Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Natsir Tahar

TERVERIFIKASI

Writerpreneur Indonesia

Teknologi yang Didustakan

Diperbarui: 4 November 2017   20:16

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber Foto: www.aquiziam.com

Tidak semua kejayaan teknologi diumumkan kepada dunia. Beberapa di antaranya melewati semacam aksi penutup-nutupan, sebagian lagi sengaja didustakan karena dianggap tidak paralel bahkan menyerang kenyamanan bisnis serta dalih keamanan negara.

Penemuan - penemuan super spektakuler jika direkayasa dan diproduksi massal mampu membuat lompatan kuantum bagi peradaban. Bahkan ia dapat membubarkan teknologi berkecepatan deret hitung yang selama ini dikonsumsi manusia secara pelan - pelan. Teknologi yang didustakan itu akan menguapkan miliaran dolar investasi untuk memproduksi teknologi kekinian yang segera dianggap usang.

Untuk dapat sejalan dengan arah pemikiran ini, kita mesti membuang mitos bahwa semua teknologi adalah semata kebaruan. Perkembangan teknologi dianggap seperti garis linier, dimulai pada kisah zaman gangsa, manusia berdiam di dalam gua sambil merayakan teknologi pertama mereka: menyalakan api dengan batu.

Hingga hari ini klan - klan primitif semacam itu masih ada. Di saat bersamaan ketika sejarah mencatat penemuan api, di belahan lain, negara Atlantik sedang membina peradaban mercusuarnya. Kisah-kisah seperti Atlantis dan Lemuria serta Kerajaan Rama yang mempunyai pesawat-pesawat terbang seperti UFO. Peperangan juga melibatkan kuasa nuklir seperti kesan-kesan yang ditemui di Mohenjo-Daro dan Harappa, fosil bergelimpangan dengan kandungan radioaktif.

Atau penemuan baterai purba di Baghdad dan cakram padat kuno Dropa di China. Situs senjata nuklir berumur dua juta tahun di Afrika sampai lukisan - lukisan futuristik di dinding - dinding kuil Firaun. Masih banyak lagi kecengangan yang diwariskan oleh zaman yang kita sebut Zaman Batu.

Banjir global era nabi Nuh juga dianggap sudah menenggelamkan peradaban modern - purba yang tak terpikirkan atau dibantah oleh manusia kini. Bahkan para ahli menyebut, Bahtera Nuh yang berumur ratusan ribu tahun itu sudah mengenal teknologi kapal yang disebut Drogue Stones. Teknologi ini memungkinkan kapal melakukan manuver berbelok arah kiri dan kanan sehingga dapat menghindari hambatan. Belum termasuk temuan sumber energi listrik dan sistem navigasi di dalamnya.

****

Ada banyak pembicaraan dalam program TV, talkshow radio, surat kabar, buku, majalah, dan video-video, tentang penutup-nutupan sejumlah negara yang berurusan dengan alien selama 70 tahun.

Hal itu bermula sejak penemuan piring terbang Tesla berada di bawah pengawasan pemerintah Amerika Serikat di tahun 1945. Untuk selanjutnya teknologi yang sedianya bisa direkayasa dan dikembangkan ini dibayangi dengan kepura-puraan kemananan nasional dan militer agar teknologi ini tidak jatuh ke tangan swasta. Jika teknologi UFO diadopsi maka dunia transportasi konvensional segera hancur.

Dalam dokumen Nikola Tesla, Lecture Before the Institute of Immigrant Welfare, May 12, 1938 disebutkan, teknologi ini dapat membawa manusia biasa pergi ke semua tempat di dunia, mengunjungi titik yang bahkan tak bisa dijangkau saat ini dengan keterbatasan penerbangan maskapai. Sebuah piring terbang kecil milik pribadi akan berbiaya lebih rendah dibanding membangun mobil, tidak memerlukan bahan bakar, berjalan dengan kecepatan ribuan mil per jam, tahan lama, dan tidak memerlukan pemeliharaan. Semua jalan raya menjadi tak berguna olehnya.

Situs UFO - jika benar - adalah teknologi yang ditutup-tutupi demi mengamankan bisnis transportasi. Sedangkan teknologi yang didustakan salah satunya adalah Cakram Antigravitasi. Teknologi ini secara telak mampu membatalkan pengaruh sihir Issaac Newton yang membuat pernyataan mutlak bahwa semua benda di atas bumi terikat oleh Hukum Gravitasi. Sebuah cakram seukuran 30 sentimeter ini mampu menihilkan bobot segala sesuatu yang diletakkan di atasnya.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline