Lihat ke Halaman Asli

Muhammad Natsir Tahar

TERVERIFIKASI

Writerpreneur Indonesia

Eksplorasi Jejak Manusia Perahu di Pulau Galang

Diperbarui: 6 Februari 2016   15:59

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14095570281974184499

 

 

 

Destinasi wisata bersejarah di Batam yang cukup fenomenal adalah Camp Vietnam atau Kampung Vietnam yang terletak di Pulau Galang sebelah selatan kota Batam. Di areal seluas lebih kurang 80 hektar inilah para pengungsi  Vietnam yang dikenal dengan sebutan Manusia Perahu atau Manusia Kapal mendapat suaka dari ancaman perang saudara.

Untuk mencapai Camp Vietnam, bisa ditempuh dalam waktu sekitar 60 menit menggunakan kendaraan dari pusat kota Batam menuju Pulau Galang melalui Jembatan Barelang. Barelang adalah sebuah akronim  yang merupakan singkatan dari Batam, Rempang, dan Galang. Terdiri dari enam jembatan yang menghubungkan pulau-pulau kecil di gugus Barelang. Diperlukan waktu sekitar satu jam diiringi pemandangan laut biru dan hamparan pulau kecil yang indah tiap kali berada di atas jembatan hingga akhirnya tiba di Pulau Galang.

Dari jalanan utama Pulau Galang, di sebelah kiri akan terlihat gapura berbentuk perahu bercat merah dan putih sebagai gerbang masuk Camp Vietnam. Memasuki gerbang, eksplorasi dimulai dari jalanan sepi berkelok-kelok membelah rimbunan pepohonan di kanan kiri yang juga dihuni monyet-monyet jinak. Silih berganti bangunan-bangunan bersejarah akan kita lewati. Salah satunya yang terdekat dari gerbang masuk adalah Humanity Statue. Monumen kemanusiaan ini berbentuk patung perempuan dalam keadaan terkulai.

Monumen ini didirikan untuk mengenang tragedi kemanusiaan Tinh Han Loai, seorang wanita yang bunuh diri karena malu setelah diperkosa oleh sesama pengungsi. Pemerkosaan bukanlah satu-satunya tindakan kriminal yang dilakukan oleh para pengungsi. Beberapa dari mereka juga mencuri, bahkan membunuh. Oleh karena itu sebuah penjara juga dibangun di tempat ini yang digunakan untuk menahan para pengungsi yang melakukan tindakan kriminal dan yang mencoba melarikan diri.

Tidak jauh dari Humanity Statue, terdapat pemakaman Nghia-Trang Galang. Sekitar 503 pengungsi dimakamkan di sini. Kebanyakan dari mereka meninggal akibat penyakit yang menderita selama berlayar berbulan-bulan di laut lepas. Pemakaman itulah yang membuat para kerabat yang telah kembali ke Vietnam atau yang telah mendapat suaka di negara lain untuk bermukim masih kerap datang ke Pulau Galang untuk berziarah.

Selepas pamakaman Nghia-Trang Galang, kita akan menemui Monumen Perahu. Perahu-perahu ini adalah sebagian perahu asli yang benar-benar digunakan para pengungsi untuk mengarungi Laut Cina Selatan. Dan dalam perahu yang kecil ini, dipaksakan untuk memuat 40-100 orang selama berbulan-bulan. Museum juga tersedia di lokasi wisata sejarah ini. Di dalam museum terdapat banyak pasfoto para pengungsi, foto keluarga, foto kegiatan para pengungsi, serta benda-benda rumah tangga yang dapat menggambarkan situasi kehidupan di Camp Vietnam. Selain museum juga terdapat bekas bangunan rumah sakit yang masih menyimpan kotak-kotak dan botol-botol obat yang dibiarkan terbengkalai begitu saja, bangkai-bangkai kendaraan roda empat yang sudah berkarat dan ditumbuhi tanaman rambat, serta bangunan-bangunan sekolah bahasa yang hanya terlihat sebagian karena mayoritas dindingnya sudah tertutup tanaman rimbun hingga atap. Sekolah bahasa ini dulunya digunakan Badan Penanganan Pengungsi PBB, UNHCR, untuk meningkatkan keterampilan bahasa para pengungsi. Sebelum mendapat suaka di negara ketiga, para pengungsi diwajibkan memiliki keterampilan khusus dan menguasai bahasa asing, di antaranya bahasa Inggris dan Perancis.

Tempat-tempat ibadah juga tersedia di dalam area pengungsian ini. Terdapat vihara, mushala, gereja Kristen, serta gereja Katolik. Semua bangunan tersebut masih orisinil. Hanya vihara yang baru saja diperbaiki dan dicat ulang sehingga terlihat mencolok di antara bangunan-bangunan tua lainnya. Keadaan ini berbanding terbalik dengan gereja Kristen yang hampir tidak terlihat dari jalanan karena yang tersisa hanya tinggal puing yang tersembunyi di balik pepohonan. Sedangkan bangunan mushola dan gereja Katolik masih berdiri tegak. Namun yang paling menarik adalah Gereja Katolik  Nha Tho Duc Me Vo Nhiem karena ukurannya yang lumayan tinggi menjulang.

Untuk memasuki wilayah Gereja Katolik Nha Tho Duc Me Vo Nhiem ini kita harus melalui jembatan kayu yang keadaannya sudah terlihat lapuk namun ternyata masih bisa dilewati pejalan kaki dengan aman. Bagi yang membawa kendaraan roda empat atau roda dua, bisa melewati jembatan jembatan baru yang terbuat dari semen di samping gereja. Gereja ini setiap harinya dijaga oleh seorang Bapak Petugas yang ramah. Menurut pengakuan beliau, bangunan gereja ini termasuk interiornya masih asli. Hanya sebagian dinding yang pernah dicat ulang serta atap yang pernah diganti.

Di bagian samping gereja ini juga terdapat patung-patung, di antaranya patung Bunda Maria yang menginjak bola dunia di dalam sebuah perahu. Di kanan-kirinya terdapat dua patung singa putih yang di punggungnya terdapat tulisan dalam bahasa Vietnam dan Inggris. Tulisan berbahasa Inggrisnya berbunyi sebagai berikut: “O Mary, we are all deeply grateful for your protecting presence on our way to freedom. We always entrust our lives to you. Your care for us will be highly appreciated in our heart forever.” Kalimat rasa syukur yang sangat dalam maknanya bagi para pengungsi yang berhasil dengan pantang menyerah berusaha menemukan harapan baru demi kehidupan yang lebih baik.

Begitulah kira-kira gambaran Camp Vietnam di Pulau Galang, Batam. Tempatnya yang sunyi, pepohonan rimbun, dan bangunan-bangunan terbengkalainya akan membuat siapapun yang berkunjung ke sana terhanyut membayangkan pilunya sejarah tempat ini. Semoga dengan dibukanya tempat ini sebagai kawasan wisata sejarah akan selalu mengingatkan kita semua untuk selalu menjaga kedamaian agar tidak akan terjadi lagi tragedi-tragedi kemanusiaan lainnya.

 

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline