E-sport sekarang lebih maju jika kita trackback dari awal mula E-sport itu mulai dikenal, Pada zaman sekarang, Ada banyak organisasi E-sport di Indonesia yang namanya sudah dikenal oleh masyarakat luas bahkan sampai manca negara loh.
Salah satunya adalah Alter Ego E-sport divisi Mobile Legends. Nah, pasti penasaran kan gimana sejarah Alter Ego divisi Mobile Legends ini. yuk kita bahas. CEO dari Alter Ego sendiri bernama Delwyn Soekamto, ia yang awalnya menyukai game memutuskan untuk masuk ke dunia E-sport.
Dari inilah sejarah Alter Ego dimulai. Delwyn kemudian menerima kabar kalau akan ada pembukaan liga E-sport terbesar di indonesia yaitu datang dari IESPL. dalam liga ini, ada 4 game yang akan ditandingkan, yaitu Dota 2, Point Blank, CSGO, dan Mobile Legends. Dari sini akhirnya delwyn membuat tim dari masing-masing game tersebut. Alter Ego yang saat itu masih dikategorikan sebagai tim baru pun bisa membuat penonton tercengang, bagaimana tidak, Alter Ego berhasil menjadi pemuncak klasemen dimana hanya menerima 1 kali kekalahan dan 1 kali hasil imbang.
Salah satu kesuksesan ini tidak luput dari peran penting Arss (salah satu pemain inti dari tim pertama Alter Ego) dalam membantu Delwyn untuk memilih roster. Yang pertama ada Maungzy (atau yang kita kenal sekarang sebagai Ahmad), yang kedua adalah adalah Jo (teman dari Maungzy), yang ketiga ada Rage (teman lama dari Arss), yang keempat ada LeoMurphy yang dulunya adalah rekan Maungzy sebelum mereka masuk ke Alter Ego.
Alter Ego memulai debutnya pada liga bergengsi yang diidam-idamkan oleh banyak orang yaitu MPL, Alter Ego memasuki liga MPL pada musim ketiga, disitu mereka sempat melakukan perombakan roster. Masuknya Caesius, Chester, dan Samoht membawa angin segar ke Alter Ego. Tapi sayangnya, mereka harus puas menduduki posisi ke-5 pada playoff setelah kalah dari tim Louvre.
Pada musim keempat liga MPL Indonesia, Alter Ego mulai merombak roster mereka lagi, dimana Rmitchi(mantan pemain dari tim Louvre), Celiboy, dan juga YoxXD menjadi pilihan Alter Ego pada saat itu. Performa Celiboy yang apik saat regular season pun membuat Alter Ego menjadi tim yang diwaspadai oleh tim-tim besar seperti RRQ dan EVOS yang kala itu lagi kuat-kuatnya. Tapi di babak playoff, Alter Ego harus menerima pil pahit lagi setelah dikalahkan oleh RRQ.
Memasuki MPL musim kelima Alter Ego lagi-lagi merombak tim inti mereka. YAM yang kala itu membela Aura E-sport direkrut oleh Alter Ego karena mereka membutuhkan sosok role offlaner yang kuat. Akan tetapi, masuknya YAM membuat Arss harus diturunkan ke kasta kedua liga professional Mobile Legends, yaitu MDL. Ternyata hal tersebut tidak memberi perubahan besar terhadap performa Alter Ego. Bahkan, Alter Ego harus puas pulang lebih awal pada hari pertama playoff.
Pada musim keenam kali ini, ada pemain baru dari Alter Ego yaitu Udil yang sebelumnya membela tim ONIC Esport. Udil membuat perubahan yang cukup signifikan dimana Alter Ego berhasil menduduki runner-up MPL ID musim keeenam setelah kalah dari sang raja yaitu RRQ Hoshi.
Alter Ego mendapatkan undangan untuk bertanding di MPL Invitational 2020, Alter Ego bermain dengan bagus dengan dikalahkannya RRQ Hoshi dengan skor 2-0. Hal itu membuat Alter Ego lebih semangat lagi untuk menjadi sang juara di ajang bergengsi kali ini. Dan benar saja, pada babak final, mereka membantai habis tim dari filipina yaitu Bren Esport dengan tidak memberikan poin satupun ke Bren Esport dan berhasil menjadi juara pada ajang MPL Invitational 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H