Kalau cuma sekedar melihat show entertainment gulat pro dengan sajian adegan pegulat berbadan kecil melawan pegulat lainnya yang berbadan raksasa, itu sih sudah biasa rasanya. Sebelum menjamurnya TV Kabel di Indonesia, stasiun-stasiun TV swasta lokal pun sudah banyak yang menayangkan acara hiburan sport yang dicap dengan Rated R alias Restricted atau dilarang untuk usia minus 17 tahun tersebut. Keras dan brutal? Ya, tentu saja. Semisal pernah tersiar sebuah adegan The Undertaker membanting lawannya yang berbadan jauh lebih kecil, seperti The Rock hingga langsung terjerembab mencium tanah. Ada juga sekali waktu, The Rock yang sadar kalah kuat lebih mengandalkan ketangkasannya dan alhasil berhasil memiting tangan The Undertaker. Namun begitu, semua itu sejatinya cuma sebuah adegan drama yang telah direncanakan terlebih dahulu untuk menghibur penonton. Gerakan apa yang harus dilakukan dan siapa tokoh yang harus dimenangkan, telah diset dari awal. Lalu apakah pernah terbayangkan di benak Anda, jika adegan gulat atau grappling antara The Rock versus The Undertaker tadi ada versi sungguhannya?
Hal yang bikin heboh ternyata bukan jawabannya saya yang ternyata ‘ada versi sungguhannya’, tapi ternyata adegan itu bisa Anda saksikan di Indonesia lho. Absolut Badass Tournament atau yang disingkat dengan ABT. Sebuah turnament grappling pertama di Indonesia yang mengikutsertakan seluruh pegulat atau yang juga disebut dengan grappler terbaik dari dalam dan luar negeri, tanpa pembagian berat seperti pertandingan grappling pada umumnya. “Ya, kami memang mau membuat sesuatu yang benar-benar berbeda dan pertama di Indonesia”, begitulah kata Andy Koniwen selaku promotor dari acara tersebut. “Disini merupakan ajang untuk membuktikan bahwa petarung yang berbadan kecil pun bisa saja mengalahkan petarung yang badannya lebih besar, kalau dibekali dengan teknik dan pengalaman yang matang”, imbuhnya lagi.
Pada umumnya para grappler dibekali dengan teknik-teknik beladiri yang lebih memfokuskan kepada bantingan, kuncian dan cekikan. Seperti halnya, Brazilian Jiu-Jitsu (BJJ), Jiu-jitsu tradisional Jepang, Gulat, Sumo, Sambo, Aikido, dan ragam beladiri serumpun lainnya. Tapi rasanya, akan ada juga beberapa praktisi beladiri dari luar rumpun grappling yang tetap nekad mau menjajal kemampuannya diajang ini. Senekad itu? Rasanya lumrah saja kalau melihat hadiahnya yang bakal membuat mata Anda langsung melotot. Selain sang jawara akan dikalungi medali kemenangan sebagai tanda juara mutlak grappler terbaik di Indonesia bahkan Asia, uang tunai sebesar 15 juta Rupiah pun juga berhak dibawa pulang.
Sejauh ini, selain peserta dari Indonesia tercium beberapa peserta dari warga negara Malaysia, Jepang, Nigeria, dan Amerika Serikat yang sudah ikut mendaftar di turnamen yang diadakan tepat pada Hari Kesaktian Pancasila tersebut. Yakni tepatnya pada hari Sabtu, 1 Oktober 2016 mendatang. Acara ABT ini akan digelar di The Springs Club Summarecon Serpong, Tangerang, Banten jam 10.00 hingga selesai.
“Walaupun memang keras, namun bukan berarti kita brutal. Setiap peserta sudah dibekali ilmu beladiri dan jam terbangnya masing-masing. Mereka disini beradu teknik. Tentu saja harus adu teknik, masa kalau pas ketemu lawan yang badannya jauh lebih besar tetap nekad adu otot? Disamping itu, pertandingan juga akan diusung oleh para tim ofisial dan wasit yang juga memiliki latar belakang beladiri dan pengalaman yang tinggi. Tujuannya agar pertandingan ABT bisa berjalan dengan sportif”, tutup Andy.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H