Lihat ke Halaman Asli

Menerka Malam Lailatul Qodar

Diperbarui: 27 Maret 2024   13:43

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sumber;Pexels

Ada beberapa penelitian yang mendalami tentang tanda tanda dtangnya malam lailatul qodar melalui beberapa Riwayat yang menyatakan akan tantanda malam lilatul qodar termasuk hawa yang sejuk nyaman dan syahdu. Dari penelitian ini didapatkan hasil bahwa tidak ada perbedaan suhu udara, kelembaban udara dan intensitas penyinaran matahari antara 20 hari pertama dan 10 hari terakhir bulan Romadhon maupun antara malam ganjil dan genap pada 10 hari terakhir bulan Romadhon.

Hal ini berarti bahwa malam lailatul qodar belum bisa diketahui secara pasti turunnya, namun dapat dideteksi dengan memperhatikan suasana yang melingkupi malam tersebut. Hasil penelitian juga bersesuaian dengan pendapat Hamka, menurut tafsir Al-Azhar karya Buya Hamka mengatakan bahwa al-Hafiz Ibnu Hajar dan sebagian ulama berpendapat bahwa malam lailatul qadar yang sebenarnya itu hanyalah satu kali saja, yaitu ketika al-Quran mulai pertama turun.

Hal tersebut juga diperkuat oleh Aqib dalam jurnal yang berjudul " Menanti Kedatangan Lailatul Qadar Di Siang Hari.yang menyatakan Lailatul qadar adalah jenis kasyf nabawi, maka lailatul qadar tidak mungkin dialami oleh orang yang tidak melakukan riyadlah dengan niatan iimanan wahtisaaban dalam waktu yang sudah cukup lama (sekitar 20 harian). Tanda-tanda alam yang syahdu, damai dan harmani adalah perasaan si penerima kasyf tersebut (lailatul qadar itu), tidak terjadi secara alamiah yang dapat dilihat dan dirasakan oleh semua orang, yang tidak sedang mengalami pencerahan itu. Karena kasyf tersebut yang akan menyelaraskan (harmonisasi) psikologis yang bersangkutan sehingga serasa indah alam sekitarnya dan bahkan berubah sama sekali kepribadiannya.

Namun demikian terdapat juga beberapa ulama yang mengatakan bahwa malam lailatul qadar turun pada malam sepuluh malam terakhir di bulan ramadhan. Berdasarkan tafsir Al-Munir karya Wahbah Zuhaily  menjelaskan bahwa malam lailatul qadar ada pada sepuluh terakhir (bulan Ramadhan). Tanda tanda turunnya lailatul qadar berupa udaranya sangat nyaman, tidak panas dan tidak dingin .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline