Lihat ke Halaman Asli

Belajar pada Mas Romi

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:42

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Membaca kumpulan tulisan Romi Satria Wahono, pendiri Ilmu Komputer. Com, yang berjudul, Dapat Apa Sih dari Universitas?, membuat semangat saya untuk menulis semakin bergelora. Ternyata menulis itu mudah. Asalkan kita dapat mengaktfikan seluruh tubuh untuk menulis, kita akan bisa melahirkan tulisan yang baik. Bukan hanya dengan hati.

“Banyak penulis memiliki pemikiran, ‘Supaya tulisan lebih enak dibaca, menulislah dengan hati,’ jujur saja menurut saya ini tidak cukup. Saya sendiri selama ini berusaha menulis dengan hati, kaki, kepala, badan dan berbagai bagian tubuh saya yang lain dalam artian pengalaman mereka semua itu dalam menempuh kehidupan, baik ketika zaman sekolah, kuliah, kerja atau menjadi entrepreneur,”tulis Mas Romi (sapaan akrabnya) dalam pengantar bukunya. Mas Romi juga mengatakan bahwa dia menulis dengan bahasa “manusia” yang baik dan benar.

Jika kita pikir, ada benarnya asumsi Mas Romi di atas. Saat hati ingin menulis belum tentu tangan mau memenuhi keinginan hati. Kalaupun tangan mau memenuhi keinginan hati, ada kadalanya mata tidak mau diajak kompromi. Jadi, menulis itu memang harus dengan seluruh anggota tubuh kita, tidak cukup hanya dengan hati.

Buku Mas Romi ini sebenarnya lahir dari sebuah ketidaksengajaan, yaitu berawal dari hobinya menulis. Ia, sebagaimana pengakuannya, menulis apa saja yang ia alami, baik ketika masih sekolah SD, SMP, SMA, saat kuliah hatta pengalaman-pengalaman yang ia alami saat ini. Yah, intinya pokok nulis hal-hal yang bermanfaat dengan tujuan membagi manfaat kepada orang lain. Itulah motivasi Mas Romi. Tulisan-tulisan itu ia masukkan ke blok pribadinya, Romi Satria Wahono. Net. Meski kebanyakan tema yang tulis Mas Romi berkaitan dengan komputer, tapi kita bisa mengambil manfaat darinya. Yaitu, dari kekreatifan Mas Romi dalam menulis.

Dengan medium tulisan kita bisa mengungkapkan semua unek-unek dan pendapat-pendapat kita sebebas-bebasnya. Menulis juga bisa kita jadikan medan dakwah. Bahkan pada era global ini dakwah dengan tulisan justru lebih efisien dan efektif ketimbang metode dakwah klasik, dakwah dengan lisan.

Tentu untuk mencapai semua itu, kita harus tahu cara-cara dan teknik menulis yang benar dan baik. Tanpa mengetahui hal itu, tulisan kita akan hampa karena tidak akan dijamah sedikit pun oleh pembaca. Atau disentuh tapi oleh segelintir orang yang tidak faham tentang kaidah-kaidah kebahasaan dan  penulisan yang benar.

Selain itu, penting juga menguasai teknologi. Dengan menguasai teknologi kita dapat menyalurkan ide-ide yang telah kita tuangkan dalam tulisan. Dengan cara membuat blok sendiri atau pun dengan cara mengontak teman-teman kita untuk mempublikasikan tulisan-tulisan kita. Yah, kira-kira seperti yang dilakukan Mas Romi itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline