Lihat ke Halaman Asli

Dilema Pilihan

Diperbarui: 17 Juni 2015   10:28

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

14249358921759548203

Hidup adalah pilihan. Setiap orang berhak menentukan jalan hidupnya sendiri. Tidak ada seorang pun yang berhak memaksa. Memilih adalah hak prerogatif individu manusia. Semua orang bebas memilih; hidup bahagia, atau sengsara; miskin atau kaya; beragama atau tidak beragama. Allah swt menegaskan, “Dan katakanlah (Muhammad), kebenaran itu datannya dari Tuhanmu; maka barang siapa yang ingin (beriman) hendaklah ia beriman, dan barang siapa yang ingin (kafir) biarlah ia kafir”. (QS Al-Kahfi [18]: 29). Jadi, dalam segala hal manusia diberi kebebasan untuk menentukan jalan hidupnya masing-masinghatta dalam persoalan agama.
Hidup adalah pilihan. Setiap pilihan mengandung resiko, dan konsekuensi. Orang kaya yang memilih ikut bus ekonomi, [caption id="attachment_370631" align="alignnone" width="1600" caption=""][/caption]harus menerima resiko kepanasan. Orang yang memilih tidak bekerja, jika hidupnya sensara jangan salahkan orang lain. Orang yang memilih kafir, ia akan menerima konsekuensi dari pilihannya; dijerumuskan kejurang neraka. Orang yang memilih Islam, akan dibentangkan di depannya jalan terang menuju surga. Begitulah, setiap pilihan ada resiko, dan konsekuensinya.
So, semua orang bebas memilih jalannya masin-masing. Akan tetapi, yang perlu diingat adalah bahwa dalam setiap pilihan itu mengandung resiko dan konsekuensi. Misalnya dalam memilih agama. Benar dalam Islam tidak ada paksaan dalam urusan agama. Tetapi, hal itu tidak berarti setiap pilihan tidak mengadung resiko dan konsekuensi, justru sebaliknya. Orang yang memilih kafir, ia akan menerima siksaan dari Allah swt, disebabkan oleh pilihannya. Begitu pula orang yang menjatuhkan pilihannya pada agama Islam, ia akan mendapat kenikmatan tiada tara di akhirat kelak.
Hidup adalah pilihan. Setiap orang hanya berhak memilih salah satu dari kedua pilihan yang ditawarkan. Tidak bisa semuanya, dan juga tidak bisa ditinggalkan semua. Harus ada salah satu yang dipilih: surga atau nereka, bahagia atau sengsara. Allah swt berfirman,“Dan kami telah menunjukkan kepadanya dua jalan”. (QS al-Mudatstsir [74]: 38)




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline