Lihat ke Halaman Asli

Pengabdian Masyarakat Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar: Perkenalkan Potensi dan Inovasi Tanaman Obat di Desa Pecatu, Bali

Diperbarui: 27 Juni 2024   12:35

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dokumentasi Pribadi

Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar bekerjasama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Catu Kwero Sedana Pecatu, mengadakan kegiatan pengabdian kepada Masyarakat di Desa Pecatu (Kabupaten Badung, Bali). Kegiatan dilaksanakan oleh Tim Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Fakultas Farmasi Universitas Mahasaraswati Denpasar (Unmas Denpasar) pada Minggu, 23 Juni 2024 melalui pendanaan dari Fakultas Farmasi Unmas Denpasar.

 Melalui kegiatan yang bertajuk "Pemberdayaan Masyarakat Desa Pecatu Bersama BUMDES Catu Kwero Sedana Melalui Pemanfaatan Bahan Alam Menjadi Sediaan Herbal", tim PkM memberikan materi dan demo pembuatan produk berbahan alam. Kegiatan tersebut secara khusus diberikan kepada ibu-ibu PKK Desa Pecatu. Adapun materi yang diberikan mengenai pembudidayaan tanaman obat serta pengolahan tanaman obat sebagai produk bernilai jual. Materi yang diberikan diharapkan dapat berkontribusi dalam peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai peningkatan produktifitas BUMDES Catu Kwero Sedana pecatu melalui pembudidayaan tanaman obat. Melalui kegiatan tersebut, tim PkM memaparkan peluang-peluang serta strategi pemanfaatan bahan-bahan alam yang ada di lingkungan sekitar sebagai produk bernilai ekspor dan bernilai jual. Kegiatan pemaparan materi dilanjutkan dengan demo pembuatan produk serbuk minuman dan sabun berbahan alam dengan menggunakan formula produk yang sebelumnya telah dioptimasi oleh tim PkM melalui penelitian berskala laboratorium.

Sebelum pelaksanaan kegiatan pada tanggal 23 Juni 2024, tim PkM telah terlebih dahulu meninjau dan melakukan observasi awal di Desa Pecatu untuk menganalisis potensi (strength), kelemahan (weakness), peluang (opportunist), serta ancaman (threat) yang dimiliki atau muncul dari BUMDesa Catu Kwero Sedana Pecatu serta di area Desa Pecatu. Penyusunan analisis SWOT telah umum dilakukan dan merupakan bagian dari perencanaan untuk menentukan sesuatu termasuk atau dikategorikan sebagai kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Mengembangkan kekuatan dan dan memperbaiki kelemahan dapat memastikan suatu tujuan tercapai. Hasil analisis tersebut diharapkan dapat digunakan sebagai pedoman untuk meningkatkan kinerja pengabdian kepada masyarakat.

Pemilihan tajuk kegiatan PkM yang dilaksanakan di Desa Pecatu didasarkan pada hasil observasi oleh tim PkM. BUMDes Catu Kwero Sedana Pecatu yaitu telah memiliki greenhouse dan kelompok masyarakat yang berminat dalam pengembangan produk-produk tanaman obat. BUMDes juga telah memiliki beberapa produk berupa pupuk organik sehingga potensi ini dapat digunakan dalam rangka pembudidayaan tanaman obat. Selain itu, terdapat berbagai tanaman-tanaman obat yang tumbuh di kawasan Desa Pecatu dimana hal tersebut menjadi potensi lainnya dari Desa Pecatu yang dapat dimanfaatkan dalam pengembangan produk tanaman obat. Potensi tersebut ditunjang oleh peluang yang teramati di Desa Pecatu. Dengan adanya kawasan-kawasan wisata di Desa Pecatu, peningkatan kebutuhan akan produk-produk pariwisata juga semakin meningkat. Hal ini menjadi peluang terlebih mengingat tingginya minat masyarakat akan pemanfaatan produk-produk alami. Peningkatan strata pendidikan, kemampuan daya beli, dan kepedulian nilai gizi telah menggugah kesadaran konsumen akan pentingnya kualitas bahan makanan. Hal ini disertai pula dengan pergeseran paradigma terhadap kepentingan kesehatan dengan mereduksi penggunaan produk-produk kimia. Hal tersebut menjadi peluang karena produk tanaman obat terutama yang dikembangkan secara organik akan banyak diminati wisatawan. Dengan peluang tersebut, BUMDes berharap dapat memproduksi produk bernilaijual dan berijin sehingga dapat memaksimalkan produktivitas masyarakat desa.

Melalui hasil evaluasi, kegiatan PkM yang dilakukan di Desa Pecatu telah berhasil meningkatkan pengetahuan peserta kegiatan mengenai pembudidayaan serta pengolahan produk tanaman obat. Selanjutnya kelompok masyarakat diharapkan dapat memanfaatkan greenhouse secara lebih maksimal. Tim PkM juga menyerahkan beberapa bibit unggul tanaman telang (Clitoria ternatea L.) dan lidah buaya (Aloe vera) untuk dapat dibudidayakan dan dikembangkan di Desa Pecatu. Tanaman telang dan lidah buaya merupakan beberapa tanaman yang mudah dibudidayakan dan memiliki potensi yang sangat tinggi untuk dikembangkan sebagai bahan obat. Berbagai penelitian telah menunjukkan potensi bunga telang dan lidah buaya untuk mengatasi berbagai permasalahan kesehatan. Diharapkan, bibit tanaman tersebut dapat dibudidayakan sebagai tanaman unggulan Desa Pecatu.

Kegiatan PkM ini diharapkan dapat menjadi salah satu kegiatan hilirisasi hasil penelitian perguruan tinggi sehingga dapat dimanfaatkan oleh masyarakat. Kegiatan ini juga relevan dengan visi Fakultas Farmasi yaitu 'Inovatif' dimana melalui kegiatan ini, tim PkM memperkenalkan inovasi-inovasi produk bahan alam serta potensi bahan alam dalam pengembangan produk inovatif yang dapat dimanfaatkan oleh kelompok masyarakat untuk meningkatkan perekonomian desa. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai perwujudan misi Fakultas Farmasi yaitu "menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat di bidang kefarmasian dengan mengutamakan penerapan hasil penelitian terkini yang mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup dan kemandirian masyarakat". Kegiatan ini menerapkan hasil penelitian mengenai pembudidayaan dan pemanfaatan tanaman obat dalam kewirausahaan sehingga mampu meningkatkan produktivitas BUMDesa Catu Kwero Sedana. Selain itu, kegiatan ini juga relevan dengan sasaran Fakultas Farmasi yaitu "adanya peningkatan taraf hidup dan kemandirian masyarakat sebagai hasil dari pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh lembaga". Kegiatan pengabdian ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas BUMDesa Catu Kwero Sedana sehingga meningkatkan pula kesejahteraan masyarakatnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H



BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline