Lihat ke Halaman Asli

M Mujtaba Fauzia

Mahasiswa Politeknik Negeri Semarang

Dampak Penggunaan Jalan Utama Sebagai Jalur Kendaraan Proyek terhadap Penjual Jajanan di Daerah Kaliwungu

Diperbarui: 18 Oktober 2024   00:56

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

UMKM yang bergerak di bidang street food di Kecamatan Kaliwungu tepatnya di daerah sekitar Pasar Gladag, memainkan peran penting dalam mendukung perekonomian setempat. Beragam jajanan kaki lima seperti kue pancong, aneka gorengan, dan bakaran selalu diminati oleh warga dan pengunjung. Tetapi, situasi mulai berubah belakangan ini karena adanya truk-truk besar proyek yang sering melewati jalan utama di Kaliwungu. Walaupun proyek tersebut tidak berlangsung di daerah ini, jalan tersebut tetap digunakan sebagai jalur pengangkutan material dari luar daerah. Akibatnya, jalan menjadi berdebu dan mengganggu kenyamanan pengguna jalan. Kondisi ini juga berdampak negatif pada para pedagang jajanan kaki lima yang merasakan penurunan jumlah pembeli. Banyak pelanggan merasa kurang nyaman dengan debu yang bertebaran, sehingga enggan untuk berhenti dan makan di tempat.

Kendaraan proyek yang kerap melintasi jalan utama di Kaliwungu menyebabkan para pedagang mengalami penurunan jumlah pembeli secara signifikan. Truk-truk besar tersebut membuat debu terbang ke udara yang kemudian menyebar ke area sekitar tempat pedagang berjualan. Akibatnya, suasana yang berdebu membuat pelanggan tidak lagi merasa nyaman untuk menikmati makanan di lokasi. Banyak dari mereka memilih untuk tidak berhenti atau hanya membeli makanan dengan cepat tanpa makan di tempat. Para pedagang terpaksa harus membersihkan lapak mereka lebih sering, tetapi debu tetap datang karena arus kendaraan proyek. Beberapa pedagang bahkan terpaksa tutup lebih awal karena pelanggan semakin berkurang. Meskipun ada upaya membersihkan jalan, masalah debu masih belum bisa diatasi dengan tuntas.

Lalu lintas kendaraan proyek yang melewati jalan utama di Kaliwungu memberikan dampak buruk bagi pedagang di wilayah tersebut. Debu yang dihasilkan oleh kendaraan-kendaraan berat membuat pelanggan enggan datang dan menyebabkan pendapatan pedagang menurun. Meski pedagang sudah berusaha menjaga kebersihan, debu tetap menjadi hambatan yang membuat suasana berjualan tidak nyaman. Salah satu solusi yang bisa dilakukan adalah menyiram jalan secara rutin untuk mengurangi debu. Selain itu, pemerintah daerah perlu mempertimbangkan pengalihan rute kendaraan proyek agar tidak terlalu mengganggu kegiatan ekonomi di Kaliwungu. Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan kondisi usaha para pedagang dapat kembali normal seperti sebelumnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline