Masyarakat Jawa pada umumnya identik dengan tradisi-tradisi yang mengakulturasikan budaya Islam dan Jawa. Demikian halnya masyarakat dusun gumuk, desa Sumber, kecamatan Dukun, kabupaten Magelang yang terletak sekitar delapan kilometer barat daya gunung Merapi. Masyarakat dusun gumuk yang mayoritas bermatapencaharian petani ini memiliki tradisi yang disebut dengan tradisi Suran.
Puncak perayaan tradisi suran di dusun gumuk diadakan pada tanggal 21 Juli 2023 . “ Dalam acara puncak perayaan ini akan menampilkan beberapa kesenian seperti reog, jathilan, kuda lumping dan beberapa kesenian lainnya,” ungkap Sekdes Desa Sumber Eko Kalisno.
Tradisi Suran sendiri merupakan perpaduan unik antara akulturasi budaya Islam dan Jawa. Hal ini merefleksikan identitas kultural yang kaya dan kompleks dari masyarakat Jawa. Di tengah arus globalisasi dan modernisasi, upaya untuk mempertahankan warisan budaya lokal seperti Suran memiliki arti yang sangat penting.
Dok.Tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY
Dok.Tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY
Kolaborasi ini membuka jalan bagi pemahaman yang lebih mendalam tentang signifikansi budaya dan nilai-nilai yang terkandung dalam tradisi Suran. Dari tarian hingga kostum, dari musik hingga cerita di balik setiap gerakan, dokumentasi ini akan mengabadikan pesan-pesan warisan budaya yang tak ternilai.
Dok.Tim PPK Ormawa MM Kine Klub UMY
Dalam sebuah dunia yang terus berubah, langkah-langkah seperti ini mengingatkan kita bahwa kekayaan budaya adalah aset berharga yang perlu dijaga. Kolaborasi antara PPK Ormawa MM Kine Klub UMY dengan Pemuda Sumber dan Penggiat Kesenian Desa Sumber adalah contoh nyata tentang bagaimana upaya bersama dapat menciptakan dampak positif dalam pelestarian kesenian lokal dan identitas budaya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI