Lihat ke Halaman Asli

Mukhotib MD

consultant, writer, citizen journalist

Ketajaman Yeni dan Kelihaian Ahok

Diperbarui: 1 Februari 2017   18:49

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Terkejut dan bangga, ketika membaca berita Yeni panggilan Zannuba Arifah Chafsoh, meminta Ahok dan pengacaranya mengurungkan niat melaporkan KH. Ma'ruf Amin dengan tuduhan kesaksian palsu di persidangan.

Saya melihat ada kebesaran hati dan ketajaman batin yang laur biasa dalam diri Yeni, dan mengingatkan kembali kepada Gus Dur, ayahandanya, yang juga memiliki ketajaman batin tak terukur adanya.

Betapa tidak, Yeni dengan sungguh-sungguh mengharapakan penghentian laporan itu, sebab saya yakin, dia bisa membaca dampak besar yang akan terjadi manakala laporan itu benar-benar dilakukannya.

Bayangkan saja, tindakan Ahok pasti akan memancing kemarahan besar para warga NU manakala laporan itu benar-benar terjadi. Kemarahan itu bukan dipicu karena KH. Ma'ruf Amin sebagai Ketua Majlis Ulama Indonesia, yang oleh Gus Mus telah dikritik keabsahannya, tetapi karena pada saat yang sama KH. Ma'ruf Amin adalah Rois Am Syuriah PBNU, sebuah posisi yang terhormat, sehingga Kiai sekelas Gus Mus pun dengan elok menghindari jabatan itu.

Yeni, saya lihat, ingin menghindarkan kemarahan itu. Yeni tak menginginkan keganduhan semakin besar di negeri yang menurutnya sudah terpecah belah saat ini. Keriuhan yang akan terjadi bisa jadi akan melebihi keriuhan kasus dugaan penistaan agama yang saat sedanag dihadapi Ahok itu sendiri.

Harapan Yeni kepada Ahok tentu bukan sikap sepele bagi dirinya. Sebab, ia secara sadar mengharapkan Ahok untuk mengurungkan niatnya demi mencegah persoalan yang semakin besar.

Tampaknya, Ahok memang sungguh lihai. Ia pun menyambut harapan Yeni meski dengan diam-diam. Buktinya, ia mengirimkan surat klarifikasi dengan bahasa yang sangat diplomatis sebagaimana dirilis berbagai media. Ahok mengatakan, pelaporan itu akan dibatalkan karena KH. Ma'aruf Amin bukan saksi pelapor.

Keputusan yang anat tepat telah diambil Ahok, sebab dengan langkah itu ia akan terhindar dari persoalan yang lebih besar. Ia mampu membaca sinyal dar4i ketajaman batin Yeni, putri Gus Dur--yang saya percayai sungguh sudah sampai pada derajatb kewalian itu***

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline