Lihat ke Halaman Asli

Mukhotib MD

consultant, writer, citizen journalist

Misbach Yusa, Pernah Mogok Karena Film Porno

Diperbarui: 25 Juni 2015   06:46

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hiburan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Pernah mendengar film "Dibalik Tjahaja Gemerlap"? Inilah salah satu karya film Misbach Yusuf Biran, yang menjadikan dirinya mendapatkan penghargaan Sutradara Terbaik. Film ini digarap tahun 1967 dengan pemain Soekarno M. Noer dan Titiek Puspa bercerita mengenai riak-gerak dan dinamika kehidupan panggung. Kini, semunaya hanya akan menjadi kenangan, tidak hanya film ini, melainkan juga sang sutrada itu sendiri, Misbach Yusa Biran, yang tutup usia hari ini.

Kepeloporannya dalam dunia film tidak saja diakui secara nasional, dalam kancah perfilman Misbach mendapatkan Fellows dari Asosiasi Arsip Audiovisual Asia Tenggara-Pasifik (Southeast Asia-Pacific Audiovisual Archive Association, SEAPAVAA) di Bangkok, Thailand. Sebuah pengakuan akan konsistensi dan kontribusi pentingnya dalam dunia rekam aduio-visual. Bisa jadi karena gagasannya mendirikan Sinematik Indonesia, pada tahun 1975, yang melakukan kegiatan secara mandiri untuk mendokumentasikan film nasional.

Misbach Yusa Biran, merupakan sosok yang lengkap selama perjalanan hidupnya. Dalam dunia perfilman, tidak diragukan lagi keahliannya, misalnya, menulis skenario film "Menjusuri Djedjak Berdarah" dan film "Ayahku" yang keduanya mendapatkan penghargaan skenario terbaik.

Dalam dunia tulis menulis, Misbach pernah menjadi jurnalis di Gelanggang, Pernama, Duta Masyarakat, Abad Muslim dan Abadi. Selain itu, menulis kumpulan cerita pendek Keajaiban Pasar Senin, dan melahirkan buku berjudul"Teknik Menulis Skenario Film Cerita", dan menulis naskah drama antara lain, Setengah Djam Menjelang Maut dan sebuah novel Menjusuri Djejak Berdarah, yang terakhir kemudian difilmkan dan ia menjadi penulis skenarionya.

Ketika mulai marak perfilman nasional dengan berbagai film yang mengumbar wilayah paha pusarm dan dada, Misbach sempat mogok dari dunia penyuteradaraan. Pasalnya, ia tidak hendak mau mendukung perkembangan industri film porno di Indonesia.

[Diolah dari berbagai sumber]




BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline