Lihat ke Halaman Asli

Kelompok MMD UB 974 Hadirkan Tiga Solusi Inovatif, Megatasi Permasalahan Hama Tikus dalam Pertanian

Diperbarui: 21 Agustus 2023   02:03

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kelompok MMD UB 974 Hadirkan Tiga Solusi Inovatif,  

Mengatasi Permasalahan Hama Tikus dalam Pertanian Desa Gili Barat

Bangkalan, 25/07/2023 - Permasalahan hama tikus dalam sektor pertanian telah menjadi tantangan serius bagi petani terutama di daerah yang rawan serangan hama tikus tepatnya di Desa Gili Barat. Akibat permasalahan tersebut menyebabkan berkurangnya produktivitas pangan penduduk Desa Gili Barat. Namun, berita baik datang dari Universitas Brawijaya, kelompok Mahasiswa Membanguni Desa (MMD) UB 974, yang telah menghadirkan tiga solusi inovatif untuk mengatasi permasalahan tersebut.

Dengan berbekal semangat dan kepedulian terhadap kemajuan pertanian di wilayah sekitar, kelompok MMD UB 974 berkolaborasi dengan para petani dalam mengidentifikasi dan mencari solusi yang tepat guna mengurangi serangan hama tikus. Melalui riset dan kajian yang mendalam, kelompok ini berhasil menyusun tiga solusi inovatif yang diharapkan dapat menjadi langkah maju dalam penanganan masalah ini.

Pembuatan Ramuan Urin Kambing:

MMD UB 974 menemukan bahwa tikus cenderung menghindari bau khas urin kambing. Oleh karena itu, kelompok ini mengajukan solusi pembuatan ramuan urin kambing yang akan digunakan sebagai pestisida alami. Ramuan ini mudah dibuat dengan mencampurkan urin kambing dengan air dan bahan-bahan alami lainnya. Penggunaan ramuan ini diharapkan dapat membantu mengusir hama tikus dari lahan pertanian, tanpa menggunakan bahan kimia berbahaya.

Penanaman Benih Bunga Refugia:

Bunga refugia dipilih oleh kelompok MMD UB 974 sebagai salah satu solusi untuk mengurangi serangan hama tikus. Bunga refugia merupakan jenis tanaman yang menarik perhatian hama tikus, sehingga akan mengalihkan perhatian mereka dari tanaman padi yang menjadi sasaran utama. Dengan menanam benih bunga refugia di sekitar lahan pertanian, diharapkan populasi hama tikus dapat terkendali secara alami tanpa perlu menggunakan racun atau pestisida kimia.

Pembuatan Rumah Burung Hantu (RUBUHA):

MMD UB 974 juga menyadari peran penting predator alami dalam menyeimbangkan ekosistem pertanian. Salah satu predator yang efektif dalam mengendalikan populasi hama tikus adalah burung hantu. Oleh karena itu, kelompok ini mengusulkan pembuatan rumah burung hantu di sekitar lahan pertanian. Dengan memberikan tempat bertelur dan beristirahat yang aman bagi burung hantu, diharapkan populasi hama tikus dapat terkendali secara alami tanpa merugikan petani.

Ketiga solusi inovatif ini telah diuji coba oleh kelompok MMD UB 974 dalam skala kecil di beberapa lahan pertanian. Hasilnya menunjukkan potensi yang positif dalam mengurangi serangan hama tikus dan meningkatkan hasil panen. Dalam upaya untuk lebih memperluas penggunaan solusi-solusi tersebut, kelompok ini berencana untuk melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada petani setempat agar teknik-teknik ini dapat diimplementasikan secara lebih luas dan berkelanjutan.

Bapak M. Arif As'Adi, S. Kel, M. Sc. selaku dosen pembimbing dari kelompok MMD UB 974, mengapresiasi upaya dan dedikasi mahasiswa dalam mencari solusi nyata untuk permasalahan pertanian di wilayah tersebut. Beliau berharap bahwa solusi-solusi inovatif ini akan mampu memberikan dampak positif bagi para petani dan meningkatkan produktivitas pertanian secara keseluruhan. Dengan adanya kolaborasi aktif antara pihak perguruan tinggi, kelompok mahasiswa, dan para petani, permasalahan hama tikus dalam pertanian dapat diatasi dengan lebih baik dan mendorong keberlanjutan sektor pertanian dalam menyediakan pangan bagi masyarakat. Semoga solusi-solusi inovatif ini dapat dijadikan contoh bagi upaya peningkatan pertanian di berbagai wilayah Indonesia.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline