Lihat ke Halaman Asli

Menarik! Bumbu Dapur Ini Bisa Dijadikan Olahan Pangan yang Lezat oleh Mahasiswa FTP UB di Desa Bulus

Diperbarui: 3 Agustus 2024   17:58

Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Penyampaian Materi Sosialisasi/dokpri

Universitas Brawijaya melalui program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) melibatkan mahasiswa serta dosen untuk mengikuti dan melaksanakan kegiatan yang terdapat di desa. Bermacam-macam sosialisasi telah dilaksanakan, salah satunya yaitu pemanfaatan bawang merah untuk pembuatan keripik dan kue bawang di Desa Bulus, Kecamatan Bandung. Kegiatan ini diadakan pada tanggal 17 Juli 2024 bertujuan untuk meningkatkan kreativitas dan keterampilan masyarakat dalam mengolah bawang merah, yang merupakan salah satu komoditas unggulan daerah. 

Dalam acara tersebut, mahasiswa memperkenalkan inovasi produk berbasis olahan bawang merah yang tidak hanya meningkatkan nilai tambah produk pertanian, tetapi juga mendorong partisipasi aktif masyarakat dalam proses produksi. Sosialisasi ini diharapkan dapat memperluas pemahaman masyarakat tentang potensi bawang merah dan meningkatkan perekonomian lokal melalui pengembangan UMKM berbasis olahan bawang merah.

Selama 14 hari, Desa Bulus menjadi pusat perhatian berkat kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan oleh UB diketuai oleh Bapak Kiki Fibrianto STP., M. Phil., Ph.D. Kegiatan ini merupakan bagian dari program unggulan FTP yaitu MMD FTP yang bertujuan untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di daerah Desa Bulus, Tulungagung. Hal ini selaras dengan SDGs no 9 tentang menjelaskan tentang industry, inovasi, dan infrastruktur sehingga dapat mendorong adanya usaha baru dari pemanfaatan bawang merah menjadi produk olahan. Kemudian SDGs no 12 tentang konsumsi dan produksi yang bertanggung jawab yang artinya masyarakat mampu mengolah dan memproduksi kerpik dan kue bawang dengan baik sehingga dapat dijadikan konsumsi pribadi ataupun untuk dijual belikan.

Kegiatan ini didasari oleh komitmen FTP untuk memberikan kontribusi nyata kepada masyarakat, khususnya di bidang teknologi pertanian. Desa Bulus dipilih karena masih terbatasnya teknologi yang ada pada desa tersebut. Selain itu, Desa Bulus juga memiliki sedikit UMKM dan kurangnya memanfaatkan potensi unggulan yang ada seperti bawang merah. 

Selain digunakan sebagai bumbu masakan, bawang merah juga memiliki potensi besar untuk diolah menjadi berbagai produk makanan yang menarik dan bernilai ekonomi tinggi. Dalam upaya meningkatkan pemanfaatan bawang merah, sosialisasi tentang pengolahan bawang merah menjadi keripik dan kue bawang kriuk akan sangat relevan.

Penyampaian tahapan pembuatan dari materi sosialisasi/dokpri

Berbagai kegiatan dilakukan selama program ini, termasuk sosialisasi dan pendampingan tentang pemanfaatan bawang merah menjadi keripik dan kue bawang. Kegiatan dilakukan di Balai Desa Bulus pada pukul 10.00 WIB. Kegiatan dimulai dengan sambutan dari koordinator desa yang menjelaskan tentang pentingnya inovasi dalam pengolahan bawang merah. Kemudian terdapat sesi pemaparan dimana mahasiswa akan menjelaskan tentang manfaat bawang merah, proses pengolahan bawang merah menjadi keripik dan kue bawang, dan cara pemasaran. 

Kemudian terdapat demonstrasi pengolahan keripik dan kue bawang, dilakukan dengan langkah-langkah yang jelas. Sesi selanjutnya yaitu tanya jawab tentang proses pengolahan dan pemasaran. Kemudian terdapat sesi quiz dan mengisi kuisioner, hal ini bertujuan untuk memastikan pemahaman yang baik mengenai materi yang disampaikan.

"Ini adalah pengetahuan baru bagi kami. Ternyata bawang merah dapat dijadikan olahan menjadi produk pangan. Rasanya juga enak, gurih, dan mudah sekali dibuat di rumah." ujar Ibu Umi, salah satu warga Desa Bulus.           

Kegiatan monitoring oleh Dosen Pembimbing Lapang/dokpri

                  Dr. Siti Asmaul Mutaniroh selaku Dosen Pembimbing Lapang kegiatan dari kelompok 38 MMD FTP, menyampaikan rasa bangganya dan mengharapkan antusiasme dan partisipasi warga desa. "Saya berharap saat melakukan kegiatan sosialisasi ini bisa juga dijelaskan tentang pemasaran, agar masyarakat memiliki bayangan untuk berjualan." katanya. Pak Kiki Fibrianto STP., M. Phil., Ph.D pun memberikan semangat agar rencana terlaksana lancar tanpa kendala. Dengan adanya pendapat ini diharapkan sosialisasi tentang pemanfaatan bawang merah bisa untuk kesejahteraan masyarakat.

               Dengan berakhirnya kegiatan Mahasiswa Mengabdi Desa Fakultas Teknologi Pertanian UB berharap dapat bermanfaat bagi desa. Dengan demikian, diharapkan dapat meningkatkan masyarakat lokal melalui pengembangan industri kuliner. Serta menginspirasi lebih banyak institusi untuk terlibat aktif dalam upaya peningkatan inovasi untuk masyarakat.

Halaman Selanjutnya


BERI NILAI

Bagaimana reaksi Anda tentang artikel ini?

BERI KOMENTAR

Kirim

Konten Terkait


Video Pilihan

Terpopuler

Nilai Tertinggi

Feature Article

Terbaru

Headline