Universitas Brawijaya mengadakan Program Mahasiswa Membangun Desa (MMD) yang bertujuan untuk meningkatkan keterlibatan mahasiswa agar dapat berperan aktif dalam kegiatan penguatan sosial ekonomi serta mengatasi berbagai permasalahan yang dihadapi di setiap desa. Program ini dilakukan di 1000 desa di Jawa Timur dan melibatkan kurang lebih sebanyak 14.000 mahasiswa yang berasal dari Universitas Brawijaya. Salah satu lokasi dari program ini adalah Desa Munggut yang terletak di Kecamatan Padas, Kabupaten Ngawi.
Minyak jelantah merupakan limbah rumah tangga yang berasal dari minyak goreng yang telah digunakan baik sekali maupun beberapa kali. Minyak goreng yang digunakan secara berulang-ulang terutama dalam jangka panjang dapat mengakibatkan berbagai masalah kesehatan dan penyakit mulai dari peradangan saluran pencernaan, penyakit pada hati, hingga pembengkakan organ tubuh. Pembuangan minyak jelantah yang dilakukan secara terus-menerus pun juga dapat berakibat buruk terhadap lingkungan dan apabila terserap kedalam tanah akan menyebabkan pencemaran tanah. Namun sayangnya, masih banyak masyarakat yang masih belum sadar akan bahayanya limbah minyak, baik bagi kesehatan manusia maupun dampak kerusakannya terhadap lingkungan.
Oleh karena itu, melalui program MMD yang diadakan oleh Universitas Brawijaya, kelompok 882 berinisiatif melakukan pelatihan kepada ibu-ibu PKK Desa Munggut dalam memanfaatkan limbah rumah tangga berupa minyak jelantah untuk diolah menjadi sabun. Kegiatan pelatihan ini dilaksanakan pada hari Sabtu (29/07/2023) yang bertempat Kantor Kepala Desa Munggut dan dihadiri oleh sebanyak 20 anggota PKK di Desa Munggut. Kegiatan pelatihan ini dikoordinator oleh salah satu anggota dari kelompok 882 MMD UB, yaitu Rizki Amelia Cahyaningrum, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Brawijaya. Pelaksanaan pelatihan dilakukan dengan demonstrasi sekaligus pemaparan materi mengenai langkah-langkah pengolahan minyak jelantah menjadi sabun.
Sebelum dilakukan proses pengolahan, minyak jelantah direndam bersama arang terlebih dahulu selama 24 jam untuk menjernihkan minyak. Setelah itu, minyak jelantah dicampurkan dengan larutan soda api dan dikocok hingga mengental. Pewangi untuk sabun juga dapat ditambahkan sesuai keinginan masing-masing dan diaduk kembali hingga tercampur rata. Adonan yang telah diberi pewangi dapat dituangkan ke dalam cetakan dan didiamkan selama 24 jam hingga menjadi keras.
Program pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan kreativitas dan inovasi warga Desa Munggut dalam meminimalisir limbah rumah tangga dengan mengolahnya kembali menjadi barang baru yang dapat digunakan. Hal tersebut juga merupakan peluang bagi ibu-ibu PKK sebagai inovasi kewirausahaan dengan mengolah limbah atau sampah menjadi barang atau produk yang memiliki nilai ekonomis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H